Gara-gara Ini, Satu Hari Bakal Jadi 25 Jam

Ilustrasi Bumi dan Bulan.
Sumber :
  • www.pixabay.com/flflflflfl

VIVA – Studi tim peneliti geologi dan astronomi menemukan di masa depan, waktu satu hari di Bumi akan makin bertambah, bukan lagi 24 jam tapi menjadi 25 jam. Kesimpulan ini diambil peneliti, setelah mereka mempelajari Bulan yang makin menjauh dari Bumi. 

Dikutip dari Techtimes, Rabu 6 Juni 2018, peneliti di Universitas Columbia dan Universitas Wisconsin-Madison, Amerika Serikat berupaya merekonstruksi sejarah hubungan antara Bumi dan Bulan. Tim ini ingin melihat  bagaimana Bulan telah memengaruhi Bumi selama periode 1,4 miliar tahun belakangan ini. 

Dalam studinya tim menggunakan metode statistik yang menghubungkan teori astronomi dengan pengamatan geologi atau disebut astrokronologi. Hal ini untuk bisa merekonstruksi sejarah kuno Tata Surya. Tim ini yakin dengan menggunakan astrokronologi, mereka bisa memberi tahu bagaimana waktu di masa lalu dan mengembangkan skala waktu geologis yang sangat kuno. 

Dengan metode itu, peneliti mengatakan sekitar 1,4 miliar tahun lalu, waktu satu hari di Bumi berlangsung 18 jam. Saat itu, Bulan lebih dekat dengan Bumi sehingga mengubah cara planet berputar pada porosnya. Namun saat ini, perhitungan menunjukkan Bulan makin menjauh dari Bumi dengan laju 3,82 sentimeter per tahun. Bulan rata-rata mengorbit Bumi pada jarak 384 ribu kilometer.

Artinya, profesor sains geologi Universitas Wisconsin-Madison, Stephen Meyer mengatakan, dalam tiap abad terjadi penambahan waktu 2 milidetik pada hari di Bumi. Dengan pola seperti itu, tim menyimpulkan butuh waktu 200 juta tahun, sehingga terjadi penambahan satu jam untuk satu hari di Bumi. Maka 200 juta tahun nanti, satu hari bukan lagi 24 jam tapi 25 jam. 

"Ketika Bulan bergerak menjauh, Bumi seperti pemain skat yang berputar melambat, saat mereka merentangkan tangan keluar," jelas Meyers yang merupakan salah satu penulis dalam studi tersebut.

Selain Bulan yang menjauh, hari akan bertambah panjang lantaran juga rotasi Bumi yang melambat akibat satelit Bumi. 

Jadi, interaksi Bumi dan Bulan terjadi tarik menarik gravitasi. Gravitasi Bulan berdampak pada tonjolan pasang surut laut di permukaan Bumi. Nah dalam kondisi ini, Bulan juga sama-sama menarik tonjolan pasang surut laut itu, yang dampaknya memperlambat rotasi Bumi. 

Tarik menarik gravitasi ini terjadi selama jutaan tahun dan dampaknya memperpanjang hari dengan 74 seperseribu detik per tahun. Studi baru ini telah diterbitkan dalam jurnal Proceedings of National Academy of Sciences.