Blockchain Berpotensi Gantikan Google Drive
- Pixabay/AJEL
VIVA – Ternyata teknologi Blockchain mampu menggantikan atau menyempurnakan penyimpanan daring seperti Google Drive dan Dropbox. Dengan teknologi desentralisasi yang dibawa Blockchain, pengguna penyimpanan daring akan mengetahui server pusatnya, dengan demikian tak perlu lagi menyimpan data atau dokumen di layanan seperti Google Drive atau Dropbox.
"Idenya untuk hapus third party. Kita simpan misalnya di Google Drive, kita simpan di server sentral, yang kita enggak tahu di mana. Kita taruh data di sini dan punya akses," ujar Founder Member of Indonesian Blockchain Network, Kenneth Destian Tali, di Jakarta, Jumat 25 Mei 2018.
Jadi konsepnya akan seperti Google Drive tapi dikerjakan oleh perorangan. Orang akan mampu menjual media penyimpanan miliknya dalam bentuk token.
Kenneth menuturkan penyimpanan ini bisa disimpan di beberapa server seperti layaknya penyimpanan di Blockchain. Faktor keamanan pun menggunakan enkripsi.
Namun Kenneth mengakui, program ini lebih sulit diaplikasikan. Salah satunya karena tidak user friendly. Dia mengatakan, pengguna terbiasa tinggal menggunakan email untuk membuka penyimpanan. Sedangkan teknologi Blockchain masih sulit diketahui orang.
Selain itu, kata dia, bagi pemilik penyimpanan daring juga sulit menggunakannya. Ada beberapa yang harus dilakukan termasuk memasang teknologi enkripsi. Kenneth mengibaratkan seperti membuat server baru namun untuk perorangan. Biasanya mereka sulit diadopsinya.
"Teknisnya untuk orang yang melek tekno saja sudah sulit. Untuk dipakai ke publik menurut saya tantangan besar," ujarnya. (ren)