Registrasi Prabayar Bikin Pelanggan Tri Anjlok 50 Persen

Registrasi pelanggan seluler prabayar.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Operator telekomunikasi PT Hutchison 3 Indonesia atau Tri mengungkapkan pelanggan mereka yang melakukan registrasi mencapai 30 jutaan atau turun 50 persen lebih dari total rilis sebelumnya 65 juta pengguna.

Jumlah 30 jutaan pelanggan Tri itu muncul setelah rekonsiliasi registrasi prabayar selesai pada 18 Mei 2018. 

Turunnya jumlah pelanggan ini salah satunya karena perpindahan pelanggan yang biasanya berganti kartu menjadi isi ulang pulsa. Perubahan pola berlangganan ini bakal menjadi tren setelah registrasi ulang prabayar selesai dilakukan. 

"Kalau kemarin kebanyakan buang beli kartu. Kami itu sempat lihat satu pelanggan terutama anak sekolah buang beli kartu satu bulan sampai 3 sampai 4 kali. Sekarang isi ulang 3 sampai 4 kali," ujar Chief Commercial Officer Tri, Dolly Susanto, di Jakarta, Selasa, 22 Mei 2018. 

Ia melihat dengan pola isi ulang pulsa akan menumbuhkan tren pelanggan yang loyal terhadap operator. Sebaliknya, dengan pola itu, operator juga lebih mengenal pelanggannya. 

Selama masa registrasi ulang prabayar, Tri melakukan sejumlah gimmick untuk mengajak pelanggan melakukan registrasi. Dolly mengatakan, gimmick seperti pemberian gratis data internet mendorong pelanggan untuk melakukan registrasi. 

"Lumayan berhasil. Tapi paling berhasil tetap ancaman pemerintah yang melakukan pemblokiran itu," tuturnya. 

Pekan lalu, Kominfo beserta Badan Regulasi dan Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), dan Dukcapil Kemendagri merilis jumlah registrasi ulang prabayar hasil rekonsiliasi yang berakhir 30 April 2018.

Hasil rekonsiliasi, 254,7 juta nomor pelanggan yang sudah diregistrasi ulang. Hasil tersebut melalui proses pencocokan dan pemblokiran nomor-nomor pelanggan prabayar. (ase)