Mesin Sensor Kominfo Diklaim Sukses Buang Konten Radikal
- VIVA.co.id/Lazuardhi Utama
VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengklaim mesin sensor internet seharga Rp200 miliar milik instansinya, berhasil menumpas ribuan situs dan konten yang disinyalir berhubungan dengan radikalisme.
"Sampai saat ini, kami bekerja keras untuk menghadang segala konten negatif, terutama berkaitan dengan terorisme. Memang, ada beberapa situs yang belum kita musnahkan, karena kepentingan penyidik. Lembaga hukum hanya membutuhkan waktu dua sampai tiga hari sampai situs tersebut benar-benar hilang," kata Rudiantara di Jakarta, Selasa 15 Mei 2018.
Menurutnya, penanganan situs dan konten di Kominfo sudah sangat cepat. Ia juga sudah memerintahkan jajarannya, agar dilakukan penyisiran dan crawling yang masing-masing tiap dua jam sekali pada mesin sensor internet tersebut.
"Tinggal masukkan keyword, nanti akan muncul situs-situsnya. Sudah enggak perlu jauh-jauh lagi ke Amerika Serikat," jelas Rudiantara.
Mesin sensor internet ini resmi beroperasi pada Desember 2017. Tidak hanya situs dan konten radikalisme, mesin yang awalnya dituding sebagai mata-mata ini juga menebang situs berbau pornografi dan hoax.
"Kami sudah melakukan pemantauan sejak kejadian di Mako Brimob Kelapa Dua Depok. Disusul, ledakan yang terjadi di sejumlah tempat. Kami melakukan pemantauan terhadap pengguna media sosial seperti foto, video, konten, dan komentar," tuturnya.