Stop Sebar Teror di Medsos, Yuk Kampanye #BersatuIndonesiaku

Deklarasi anti hoax.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Ketua Indonesia Digital Associantion (IDA), Ronny W Sugiadha, meminta semua pihak untuk memerangi paham radikal dan terorisme di media sosial dengan mengampanyekan #BersatuIndonesiaku.

Menurut Ronny, langkah dilakukan agar warga lebih bijak menggunakan media sosial dengan pesan persatuan Indonesia dan semangat keberagaman Bhinneka Tunggal Ika.

"Media mainstream dan media sosial kini tengah dihadapkan dengan penyebaran pesan hoax yang terstruktur dan meluas. Masyarakat perlu menghadapi fenomena ini dengan pesan yang positif, berlandaskan spirit Bhinneka Tunggal Ika dari Indonesia," ujar Ronny dalam keterangan tertulisnya kepada VIVA, Selasa, 15 Mei 2018.

Ronny menjelaskan, tujuan kampanye #BersatuIndonesiaku juga memberikan pendidikan kepada masyarakat untuk lebih peka terhadap semua isu di media sosial. "Khususnya dalam isu radikalisme dan terorisme," kata dia.

IDA mengimbau masyarakat pengguna sosial untuk tidak ikut mem-follow, like atau comment dengan akun yang tidak jelas kepemilikannya, tidak menyebarkan berita yang tidak bisa divalidasi, melaporkan akun yang secara jelas berpihak pada terorisme dan menyebarkan konten positif mengenai Indonesia dan keberagaman.

"Kami sebagai pelaku industri digital Indonesia ingin masyarakat semakin bijak dalam mencari dan menyebarkan informasi di berbagai kanal online, guna meredam suara radikalisme dan terorisme di Tanah Air dan dunia," ucap CEO KLY, Steve Christian.

Seperti diketahui, IDA membawahi publisher digital besar di Indonesia seperti Kompas.com, KASKUS, Tribunnews, Detik.com, Kapanlagi, Youniverse, MetroTVNews, Okezone, IDNtimes, DailySocial.id, Kumparan, VIVA, Tempo.co, Tirto.id, Opini.id dan publisher digital lainnya. (ase)