YouTube Hapus Ratusan Video Joki Skripsi dan Esai

Ilustrasi-Membaca buku di perpustakaan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

VIVA – YouTube bersih-bersih konten joki esai dan karya ilmiah yang ada pada platform mereka. YouTube mengumumkan telah menghapus ratusan video yang mempromosikan jasa joki esai sampai skripsi. 

Keputusan YouTube menghapus saluran yang mempromosikan joki karya ilmiah itu setelah platform Googe itu menyimak hasil investigasi BBC soal layanan pembuatan karya ilmiah tersebut. 

Pekan lalu, BBC mempublikasikan temuan lebih dari 250 saluran di YouTube yang ketahuan mempromosikan Edubirdie, perusahaan Ukrania yang menjadi menyediakan jasa para joki esai dan karya ilmiah. Layanan ini menjadi menarik bagi para siswa dan mahasiswa yang putus asa dalam belajar dan berpikir. Cukup membayar joki, esai atau skripsi urusan mereka selesai. 

Untuk memuluskan bisnis mereka, dikutip dari The Verge, Senin 7 Mei 2018, EduBirdie memanfaatkan dan meminta ratusan saluran YouTube mempromosikan layanan mereka kepada pengguna internet mahasiswa maupun siswa sekolah. Dalam promosinya, EduBirdie mengatakan, mereka bisa mengerjakan semua esai dan cukup membayar biaya yang murah untuk bisa melewati ujian kelas. Namun tak disebutkan berapa biaya kisaran untuk layanan joki tersebut. 

YouTube tak tinggal diam dengan maraknya iklan joki esai atau karya ilmiah pada saluran video pada platform mereka. Menurut platform milik Google itu, layanan dari EduBirdie melanggar kebijakan konten YouTube. 

YouTube telah memberi saluran-saluran yang mempromosikan joki esai dan karya ilmiah itu untuk menghapus konten iklan joki tersebut pada video mereka. 

YouTube memberi tenggat 4 Mei, agar saluran yang mempromosikan joki esai, bisa mengedit iklan dari video mereka. Namun lewat 4 Mei, tak semua saluran mematuhi perintah dari YouTube. 

Salah seorang pejabat universitas di Inggris, Sam Gyimah angkat bicara dengan temuan banyaknya joki esai dan karya ilmiah di YouTube. Gyimah mengatakan, YouTube harus turun tangan bertanggung jawab atas maraknya jasa joki tersebut. 

"Sebab iklan (joki) ini memungkinkan dan membuat potensi menyontek (karya ilmiah) menjadi potensial dalam skala industri," kata Gyimah. 

Beberapa YouTuber mengeluhkan, saluran video mereka yang mereka hadirkan dengan kerja keras selama berbulan-bulan, terdampak dengan langkah YouTube tersebut. Beberapa YouTuber mengeluhkan video mereka hilang dalam sekejap. 

YouTuber yang terdampak mengeluhkan, YouTube tak cukup komunikatif untuk mensosialisasikan kebijakan iklan mereka. YouTuber yang kecewa menumpahkan kekesalan mereka di Twitter. 

Platform milik Google itu menjanjikan perubahan kebijakan iklan yang lebih dimengerti pengguna dan pencipta konten. YouTube terus mengaku akan bekerja sama dan membantu pencipta konten, untuk menyosialisasikan konten iklan apa saja yang tak diperbolehkan. (rend)