Video Spesies Baru Burung Cendrawasih, Tarian Kawinnya Beda

Burung cendrawasih Vogelkop (Lophorina niedda)
Sumber :
  • www.sci-news.com/Tim Laman

VIVA – Siapa yang tak kenal dengan burung cendrawasih. Burung khas Papua ini dikenal luas dengan sebutan burung surga karena keindahan yang ditampilkannya. Bicara burung cendrawasih, peneliti internasional telah memastikan adanya spesies baru.

Pakar burung dan biologis Amerika Serikat mengonfirmasi spesies baru burung cendrawasih hidup di Papua Barat. Spesies baru bernama burung cendrawasih Vogelkop (Lophorina niedda) itu hanya hidup di daerah Semenanjung Doberai atau Semenanjung Kepala Burung. 

Kepala Burung dalam bahasa asing bernama Vogelkop. Maka peneliti menamakan burung cendrawasih baru itu dengan nama Vagelkop.

Dikutip dari Sci-news, Rabu 25 April 2018, untuk memastikan Vogelkop sebagai spesies baru, pakar burung meneliti gerakan tarian dan penampilan goyangan kawin dari burung tersebut. 

Dari pengamatan pakar burung, gerakan tarian sampai goyangan kawin burung tersebut berbeda dengan burung cendrawasih kerah (Lophorina superba) yang dikenal pada umumnya. 

Dalam papernya di jurnal PeerJ, pakar burung Universitas Cornell Amerika Serikat, Edwin Scholes dan koleganya ahli biologi dan fotografer dari Universitas Harvarad, Tim Laman menjelaskan, bagaimana kekhasan burung cendrawasih Vogelkop dibanding burung cendrawasih yang populer selama ini. 

Setelah mengamati saksama bagaimana tingkat burung Cendrawasih Vogelkop di alam liar, Scholes mengatakan, ada bukti bahwa ini adalah spesies yang terpisah.

"Tarian untuk kawin dari Vogelkop berbeda. Vokalisasinya juga berbeda. Burung Cendrawasih Vogelkop betina terlihat berbeda. Bahkan bentuk dari tampilan perisai pada jantan juga berbeda," jelas Scholes yang mengepalai Birds of Paradise Project di Laboratorium Ornithology Universitas Cornell. 

Dalam paper mereka, peneliti menjelaskan, tampilan tarian kawin burung cendrawasih Vogelkop membentuk 'jubah' berbentuk bulan sabit dengan ujungnya yang runcing. Penampilan itu berbeda dengan ‘jubah’ bentuk oval dan fitur ‘wajah senyum’ dari spesies cendrawasih kerah. 

Selain itu tarian burung cendrawasih Vogelkop jantan kepada sang betina juga menampilkan sesuatu yang khas. Langkah-langkah kaki sang jantan begitu halus, bukan goyangan menggoda sang betina seperti pada burung cendrawasih kerah. 

Peneliti mengatakan, dengan menjadi spesies berbeda, burung cendrawasih Vogelkop menjadi burung cendrawasih keempat yang hidup di wilayah Semenanjung Kepala Burung di Papua Indonesia. 

"Ini sebuah fakta yang menegaskan pentingnya kawasan ini (Semenanjung Kepala Burung) sebagai kawasan pusat keanekaragaman hayati endemik yang bernilai. Maka layak untuk dilakukan peningkatan konservasi," jelas peneliti.