Rusia Blokir Telegram, Warganet Diajak Bikin Pesawat Kertas
- HybirdtechCar
VIVA – Permintaan pemerintah Rusia yang menginginkan akses ke pesan terenkripsi di Telegram rupanya diakhiri dengan aksi blokir. Telegram tidak memberikan akses ke pemerintah Rusia sehingga mereka geram dan akhirnya memutuskan akses platform pesan instan di negara tersebut.
Ternyata aksi blokir ini telah terjadi sejak seminggu lalu. Selama tujuh hari, Telegram dihukum blokir karena tak kunjung memberikan akses ke pemerintah Rusia. Aksi pemblokiran ini pun dibalas dengan sebuah postingan di akun Instagram Durov.
Dalam postingan tersebut Durov mengajak warga Rusia, khususnya pengguna Telegram yang tidak setuju dengan aksi pemerintah itu, untuk membuat pesawat dari kertas. Durov kemudian meminta mereka untuk menerbangkannya Senin pagi, 23 Maret 2018, waktu setempat.
"Selama 7 hari Rusia telah berupaya keras memblokir akses Telegram di sana, walaupun sejauh ini usaha itu sia-sia. Saya senang ternyata kita bisa bertahan di tengah upaya agresif pemerintah melakukan sensor internet, dengan hampir 18 juta alamat IP telah diblokir," ujar Durov dalam postingannya.
Lebih lanjut Durov mengimbau masyarakat untuk mendukung aksi Telegram menolak memberikan akses ke pesan terenkripsi di Telegram.
"Jika kamu tinggal di Rusia dan mendukung kebebasan berinternet, terbangkan pesawat kertas dari jendela rumahmu pada pukul 07.00 pagi. Jangan lupa untuk mengumpulkan pesawat-pesawat itu satu jam kemudian," lanjut Durov, sekaligus memberikan ucapan Selamat Hari Bumi.
Pesawat kertas memang merupakan simbol protes yang dilakukan para pengguna Telegram di Rusia. Sejak pemblokiran terjadi pesawat-pesawat kertas ini kerap memenuhi jalan-jalan di Rusia. Bahkan beberapa hari lalu telah dilakukan aksi protes dengan melemparkan pesawat kertas ke arah otoritas terkait, termasuk polisi yang menjaga kerumunan pemrotes.
Pesawat kertas berwarna putih juga dikenal sebagai logo dari pesan instan Telegram.