Zuhur, Tips Mudah Lihat Hari Tanpa Bayangan
- Istimewa
VIVA – Hari ini wilayah khatulistiwa di Indonesia akan mengalami fenomena Hari Tanpa Bayangan. Fenomena ini merupakan momen tahunan, yang mana Matahari tepat di atas ekuator sehingga saat siang hari saat terik di atas kepala, akan muncul saat sebuah objek tanpa bayangan.
Fenomena yang punya nama populer yakni equinox atau hari yang mana siang dan malam punya durasi yang sama, yakni 12 jam.
Momen Hari Tanpa Bayangan ini terjadi singkat, yakni saat terik Matahari tepat di atas kepala, atau waktu siang. Bagaimana caranya mendeteksi momen khusus tersebut.
Peneliti Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Rhorom Priyatikanto, memberikan tips sederhana bagi yang ingin memantau fenomena tanpa bayangan tersebut.
"Coba pasang tonggak atau pipa vertikal. Perhatikan ketiadaan bayangan saat tengah hari," kata dia kepada VIVA, Rabu 21 Maret 2018.
Untuk memudahkan waktu penentuan tengah hari, selain melihat jam, warga bisa menjadikan waktu zuhur sebagai panduan.
"Iya (saat zuhur). Kalau di Pontianak itu jam 11.50," jelasnya.
Pada Rabu siang ini pukul 11.50 WIB, Matahari akan mencapai titik puncak atau kulminasi. Setelahnya, Matahari akan turun perlahan hingga terbenam di titik barat enam jam kemudian.
Rhorom menjelaskan, meski fenomena alam ini dinamakan hari tanpa bayangan, tapi pohon rindang tetap akan punya bayangan. Selain itu sebelum dan setelah tengah hari, tugu akan kembali memiliki bayangan.
Hari tanpa bayangan tidak hanya terjadi di Pontianak atau kota-kota yang dilewati garis ekuator saja, melainkan dapat terjadi di kota-kota yang berada di antara 23,4 Lintang Selatan dan 23,4 Lintang Utara. (ase)