Unik, Game Edukasi 2.0 Ini Bertema Kebangsaan
- Dokumen Game 2.0 Kwartet Kebangsaan
VIVA – Game tidak selamanya harus digital. Salah seorang pegiat literasi telah menciptakan game edukasi 2.0 yang berbeda dengan game kebanyakan.
Game edukasi ini namanya, Kwartet Kebangsaan, yang diciptakan pegiat literasi Riko Noviantoro. Sesuai jenisnya, game ini mengusung misi edukasi yakni menumbuhkan semangat ke-Indonesia-an yang kian pudar di antara warga negara, serta meningkatkan semangat kebangsaan pada generasi muda.
Game Kwartet Kebangsaan ini seperti halnya permainan kuartet yang populer pada era 90-an. Pola permainan ini pemain menebak kartu yang dimiliki lawan. Jika benar, kartu tersebut diserahkan kepada pemain yang meminta. Selanjutnya kartu tersebut dikumpulkan hingga berjumlah lengkap empat buah. Bedanya, game edukasi ini tak berbasis digital jamaknya game saat ini.
Sebagai bahan edukasi, Kwartet Kebangsaan ini kontennya berupa perihal tentang Indonesia, di antaranya ideologi Pancasila, lembaga negara, lagu nasional lagu daerah, tarian tradisional hingga kuliner. Sebelumnya, Riko mengaku sudah menciptakan edisi pertama yang permainannya mirip monopoli.
“Ini adalah versi edu game 2.0. Hanya temanya lagi-lagi kebangsaan," kata Riko dalam keterangan tertulisnya, Selasa 20 Maret 2018.
Dia menjelaskan, materi game ini terdapat 18 kategori. Setiap kategori terdapat empat subkategori yang merupakan implementasi dari kategori tersebut.
Misalkan kategori Sila 1 Ketuhanan Yang Maha Esa, maka subkategorinya adalah tidak memaksakan kepercayaan,hidup sederhana, menghormati antaragama dan taat beribadah.
Dengan demikian, setiap pemain bertugas mengumpulkan kategori secara lengkap. Pemain yang berhasil mengumpulkan kategori terbanyak keluar sebagai pemenang.
Keseruan dari permainan ini adalah kemampuan pemain untuk fokus dan mengetahui tebakan lawan. Kehilangan fokus dan salah membaca tebakan lawan, dapat menyebabkan pemain lawan mampu mengenali kartu yang dimilikinya.
Tidak hanya itu saja permainan Kwartet Kebangsaan semakin terasa menegangkan jika dimainkan lebih dari empat orang. Bahkan dalam sejumlah simulasi edukasi game kebangsaan dilakukan pada 10 orang dalam setiap kelompok permainan.
"Semakin banyak pemain semakin seru. Karena peluang lupa, salah sebut, salah tebakan dan sebagainya bisa terjadi," katanya. (ren)