VIDEO: Starman dan Mobilnya di Antariksa Dilihat dari Bumi

Selfie Starmen di belakang mobil listrik dengan latar belakang bumi
Sumber :
  • Twitter/@elonmusk

VIVA – Perusahaan antariksa swasta, SpaceX, telah meluncurkan boneka manekin Starman dan mobil tumpangannya, Tesla Roadster ke antariksa. Starman dan mobilnya bahkan telah diidentifikasi sebagai objek antariksa dengan kode 2018-1017A.

Objek ini menarik perhatian astrofotografer, salah satunya fotografer Rogelio Bernam Andreo. 

Dikutip dari Space, Jumat 16 Februari 2018, dia mengaku penasaran untuk memotret Starman bergerak dari daratan. Selain itu, dengan bisa memotret Starman dan mobilnya, Andreo berpikir bisa menjawab keraguan orang-orang atas keberhasilan SpaceX tersebut. 

"Begitu cuplikan mobil Tesla dan Starman mulai bermunculan, orang-orang bertanya apakah objek itu bisa diamati dari Bumi. Kemudian saya berpikir, saya harus mencoba memotretnya, lebih bagus lagi ada videonya," tutur Andreo dalam website pribadinya.

Untuk membidik Starman, Andreo membawa dua teleskop dan kamera dan memilih lokasi di Monte Bello Open Space Preserve, California. Lokasi ini merupakan lokasi semi gelap yang dekat dengan lokasi rumahnya di Sunnyvale. 

Dalam memotret Starman, Andreo menggunakan tool kalkulator ephemeris daring yang dirilis Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA. Dengan kalkulator itu, dia bisa menentukan dengan pasti di mana dan kapan menemukan titik Starman dan mobilnya di langit gelap malam. 

Awalnya, Andreo coba membidik Starman pada 9 Februari, saat Starman tersebut berjarak sekitar 800 ribu kilometer dari Bumi. Setelah menyesuaikan titik koordinat yang ditunjukkan kalkulator tersebut, dia membidiknya. Sayangnya, dia tak mendapatkan objek Starman. 

Andreo masih menunggu setia Starman, dia menghabiskan berjam-jam di lokasi tersebut. 

Selanjutnya jelang Matahari terbit, Andreo sudah merasa menyerah membidik Starman. Dia memutuskan untuk berkemas sebelum sang surya terbit, untuk menghindari trafik lalu lintas yang macet menuju rumah. 

Andreo melanjutkan usahanya membidik Starman pada 10 Februari. Tapi hari kedua ini, penuh tantangan. Awan memenuhi langit dan dia pulang ke rumah dengan hasil nihil. Belakangan dia sadar, ada yang salah dalam kalkulasi. 

"Ketika saya membuat ephemeris dari situs JPL, saya tak memasukkan koordinat. Saya mengaturnya sesuai default. Pengaturan lokasi default itu artinya geosentris," tuturnya. 

Kemudian, Andreo memutuskan menghitung ulang dan mendapatkan koordinat baru. Dan akhirnya dia lega, ternyata Starman sudah berhasil dibidik.

"Setelah mendapatkan koordinat baru, saya lihat ke gambar saya dan berkat luasnya cakupan teleskop saya, itu dia (Starman). Mustahil untuk dilewatkan. Ternyata sudah dapat selama ini cuma saya tak pernah menyadarinya," tuturnya.