Era Digitalisasi, Jangan Malas Mengasah Kemampuan

Ilustrasi kerja sama robot dan manusia.
Sumber :
  • REUTERS/Rick Wilking

VIVA – Era digitalisasi sudah tidak bisa dihindari. Meski begitu harus dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar profesional dan sesuai dengan kebutuhan industri.

Salah satu cara untuk mendongkrak kompetensi adalah menggelar sertifikasi kompetensi profesi dan pelatihan bagi teknisi pendingin ruangan (air conditioner/AC).

Menurut Manager Service Department Panasonic Gobel Indonesia, Selviah Baladraf, meskipun saat ini Indonesia memasuki revolusi industri keempat, namun manusia tetap tidak terganti oleh mesin ataupun robot, terutama industri elektronik seperti produk AC.

Ia mengatakan, justru dengan meningkatkan kompetensi bagi teknisi AC maka menciptakan profesionalisme, kemandirian, serta kemampuan mereka terdongkrak sesuai dengan standard industri.

"Sekarang banyak teknisi AC. Tapi kemampuan mereka tidak sesuai permintaan industri. Menurut pengalaman kami karena mereka lebih banyak otodidak ketimbang ikut pelatihan," kata dia di Jakarta, Jumat, 9 Februari 2018.

Pelatihan dan sertifikasi teknisi AC ini melibatkan Lembaga Sertifikasi Profesi Yayasan Matsushita Gobel di bawah pengawasan Badan Nasional Sertifikasi Profesi.

Ia mengungkapkan, seluruh peserta yang terpilih akan mendapatkan sertifikat kompetensi profesi bagi tenaga kerja yang dikeluarkan BNSP.

Tahun lalu, menurut Selvi, pihaknya menyeleksi sekitar 5.500 peserta pelatihan teknisi AC yang terdiri dari Teknisi Panasonic, Teknisi Dealer, Teknisi Authorized Panasonic, dan Teknisi Mandiri.

Adapun, untuk tahun ini hingga 2020, ia menargetkan peserta pelatihan mencapai 20 ribu orang. Artinya, sekitar 9 ribu peserta akan ikut pelatihan setiap tahunnya.

Sementara itu, Vice President Director Panasonic Gobel Indonesia, Tadaharu Taguchi menambahkan, pelatihan ini akan memiliki kurikulum yang disesuaikan dengan standard perusahaannya.

"Kami berharap kualitas sumber daya teknisi Indonesia semakin bersaing dengan teknisi lain di luar negeri," tutur dia.