Indonesia Berguru pada China untuk Bikin Pakan Probiotik
- Twitter/@kemristekdikti
VIVA – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi bekerja sama dengan ilmuwan universitas di China untuk mengembangkan pakan ternak probiotik. Pakan probiotik nantinya diperuntukkan sebagai bahan baku pakan ikan apung dan sapi ruminansia.
Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi, Eniya Listiani Dewi mengatakan, tahun ini merupakan tahun kedua kerja sama Indonesia dengan industri bioteknologi China. Dalam kerja sama lanjutan, nantinya akan menghasilkan produk pakan ternak probiotik.
"Kami ingin membuat pakan probiotik dengan berbagai mikroba dan enzim. Transfer teknologi dari China lebih ke teknologi probiotik dan enzimnya," ujar Eniya kepada VIVA di Jakarta, Senin 27 November 2017.
Eniya menjelaskan, pakan ternak probiotik pada rangkaian bioteknologinya akan menghasilkan imun. Jadi, probiotik dalam pakan ternak seolah-olah menjadi imun untuk ternak tersebut.
"Kami ahli dalam pembuatan mikrobiologi, misal biopit, adalah pengembangan mikrobiologi untuk mikroba untuk menaikkan keasaman lahan gambut," ucap Eniya.
Sinergi antara Indonesia dan China ini, menurut Eniya, bisa melahirkan industri baru di bidang pakan ternak. Sebab, selama ini, banyak ditemukan pakan ternak impor, paling banyak dari China, Thailand dan lainnya. Eniya berharap, imbas dari transfer teknologi ini, Indonesia bisa membuat makanan probiotik.