Hati-hati, Penjahat Siber Bidik Grab dan Gojek

Gojek.
Sumber :
  • Kr-Asia

VIVA – Insiden hilangnya 57 juta data pelanggan dan pengemudi Uber beberapa waktu lalu oleh serangan peretas (hacker) menjadi bukti bahwa saat ini para penjahat siber fokus pada usaha penyerangan ke perusahaan besar non-keuangan demi meraup keuntungan.

Vyacheslav Zakorzhevsky, selaku Head of Anti-Malware Research Team Kaspersky Lab., mengingatkan supaya jangan meremehkan konsekuensi yang ditimbulkan atas insiden pelanggaran data seperti ini.

Apalagi yang terkait dengan informasi pribadi yang bisa jatuh ke tangan penyusup. Menurut dia, data yang diakses oleh penyusup kelak dapat digunakan untuk serangan lebih lanjut terhadap pengguna.

"Caranya adalah dengan menyebarkan malware atau jenis spionase siber. Sebagai contoh, penyerang bisa menjual database curian yang berisi informasi pribadi di pasar gelap. Ini permintaannya tinggi," kata Zakorzhevsky dalam keterangan resminya, Jumat, 24 November 2017.

Sepanjang tahun ini, ia melihat adanya peningkatan aktivitas kejahatan siber yang menargetkan aplikasi mobile ride-sharing atau layanan transportasi berbasis online yang populer seperti Grab dan Gojek, selain Uber.

Layanan semacam ini akan tetap menjadi target yang menarik, karena kredensial dan data sensitif yang mereka miliki.

Sementara itu, akses terhadap informasi ini dapat menyebabkan kerusakan yang lebih besar bagi pengguna namun memiliki manfaat yang tinggi bagi para penjahat.

"Karena itu kami sangat menyarankan agar para pengguna memerhatikan pesan masuk yang dikirim melalui email atau SMS. Jangan klik tautan yang mencurigakan dan hindari pemasangan aplikasi dari sumber yang tidak dikenal," ungkap Zakorzhevsky, mengingatkan. (ase)