Area Matahari, Mana yang Paling Panas?
- www.futurism.com/Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory
VIVA – Badan Antariksa Amerika Serikat merilis dokumen foto berurutan tingkat panas matahari. Satelit pengamat matahari NASA, Solar Dynamics Observatory telah mengambil gambar permukaan sampai atmosfer terluar pusat Tata Surya tersebut dalam waktu yang sama, 27 Oktober 2017.
Dalam delapan gambar berurutan yang dirilis satelit tersebut, menunjukkan profil panas matahari dari area permukaan sampai atmosfer terluar.
Menariknya, dikutip dari Space.com, Rabu 15 November 2017, area paling panas matahari ternyata ada di area atmosfer paling luar, bukan di permukaan.
Menurut keterangan NASA, pengujian dari gambar permukaan ke atmosfer luar menunjukkan peningkatan suhu. Pada gambar permukaan matahari, diperkirakan suhunya mencapai 6 ribu derajat celsius, sementara makin keluar dari permukaan suhu makin panas. Suhu atmosfer terluar matahari diperkirakan sekitar 10 juta derajat celsius.
Dalam gambar yang dirilis tersebut, atmosfer terluar matahari atau disebut korona, lebih panas dibanding permukaan matahari.
"Betul, atmosfer luar matahari jauh lebih panas dari suhu permukaan. Ilmuwan makin dekat untuk memecahkan proses yang menghasilkan fenomena panas ini," tulis NASA dalam pernyataannya.
Foto permukaan (kiri) dan atmosfer terluar (kanan) matahari
Soal fenomena unik ini, ilmuwan masih belum menemukan alasan perbedaan suhu antara permukaan dan atmosfer terluar. Namun pejabat NASA mengatakan, berdasarkan bukti yang ada saat ini, menunjukkan mekanisme panas matahari tergantung dari semburan panas yang muncul, dibanding lapisan panas. Diketahui, area terluar atmosfer matahari sering muncul semburan panas. (hd)