Jamur Tahi Sapi, Memabukkan Tapi Bisa Kurangi Depresi Kanker

Ilustrasi jamur tahi sapi.
Sumber :
  • www.pixabay.com/Hans

VIVA – Jamur Psilocybe sering disebut sebagai jamur tahi sapi. Ini lantaran jamur itu umumnya ditemukan hidup pada media kotoran hewan.

Jamur Psilocybe terkenal juga dengan jamur memabukkan karena memiliki senyawa psikoaktif. Di tangan ilmuwan luar negeri, senyawa psikoaktif itu dikembangkan untuk medis.

Peneliti Herbarium Bogoriense dari Pusat Penelitian Biologi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Atik Retnowati, mengungkapkan jamur Psilocybe sudah digunakan untuk mengurangi depresi bagi penderita kanker.

Kandungan senyawa psilocybin dan psilocin pada jamur Psilocybe, kata Atik, akan mengurangi depresi penderita kanker.

"Di Indonesia, saya tidak pernah tahu (manfaat untuk mengurangi depresi kanker). Saya dapat dari pustaka, karena penelitian saya memang tidak sampai ke pemanfaatannya," ujar Atik kepada VIVA melalui pesan singkat, Selasa 7 November 2017.

Di dunia, jenis Psilocybe yang paling terkenal memabukkan adalah P.cubensis. Tapi, jenis ini tidak ditemukan di Indonesia. P.cubensis ada di Kawasan Amerika Tengah, seperti Meksiko dan Kuba. Sedangkan di Asia bisa ditemukan di India, Thailand, Vietnam dan Kamboja.

Sementara di Indonesia, ungkap Atik, ada tujuh dari 116 jenis Psilocybe di dunia.

"Meksiko paling banyak, 44 jenis," lanjut Atik.

Dari tujuh jenis Psilocybe di Indonesia, dua jenis sudah diidentifikasi mengandung senyawa psikoaktif, yaitu P.subaeruginacens dan P.aeruginromaculans.

"Cara membedakan fisiknya, akan berubah menjadi kebiruan kalau dilukai tudungnya, ini karena mengandung senyawa psilocybin dan psilocin," jelas Atik.

Diketahui, pada umumnya secara morfologi warna tudung buah jamur Psilocybe bewarna cokelat. Selain pada kotoran hewan, Psilocybe juga bisa hidup di lumut, ranting, daun, kayu yang busuk. (ren)