Target Buruan Teleskop Pembongkar Misteri Alam Semesta
- www.jwst.nasa.gov/Flickr
VIVA.co.id – Teleskop antariksa paling super, James Webb Space memang belum diluncurkan, tapi sudah menetapkan target buruannya untuk memahami misteri alam semesta. Badan Antariksa Amerika Serikat mengumumkan buruan teleskop yang dijadwalkan meluncur ke antariksa pada Oktober 2018 itu.
Teleskop James Webb akan mengamati tiga besar asteroid low-albedo, objek dekat Bumi, titik merah raksasa Jupiter, polar vortex (sistem bertekanan rendah yang tebal dan dingin) di selatan Neptunus. Selain itu teleskop ini akan menguak fenomena geologi bulan Saturnus, atmosfer Saturnus dan mengeksplorasi planet luar Tata Surya.
Teleskop yang digambarkan sebagai 'mesin waktu' itu diposisikan untuk menyingkap misteri alam semesta. Teleskop tersebut punya kemampuan lebih dari 100 kali Teleskop Hubble yang terkenal. Teleskop James Webb mampu menyisir area yang sejauh 200 juta tahun setelah peristiwa Big Bang.
Dikutip dari Futurism, Selasa 20 Juni 2017, target buruan teleskop James Webb itu berkaitan dengan misteri alam semesta. Target asteroid low-albedo yang mana di dalamnya termasuk asteroid kuda troya, akan memungkinkan ilmuwan masuk memahami lebih dalam asal usul Tata Surya.
Sementara pengamatan objek dekar Bumi bisa memperluas pengetahuan manusia bagaimana perlindungan bagi Bumi. Pengamatan planet luar Tata Surya jauh yang melewati induknya, membuat ilmuwan bisa menentukan apakah sebuah planet memiliki atmosfer dan bagaimana komposisi planet tersebut dan sejauh mana potensi untuk kehidupannya.
Eksplorasi planet luar Tata Surya secara lebih mendalam juga bisa membongkar informasi potensi kehidupan asing dan planet mana yang jadi kandidat terbaik untuk koloni manusia.
Hal lain yang tak kalah penting dengan target pengamatan teleskop super tersebut, yaitu bagaimana objek dan kehidupan di alam semesta terbentuk. Dengan demikian, ilmuwan bisa jauh lebih memahami bagaimana hukum alam di Bumi.
Pada 2016, Goddard Space Flight Center NASA telah menyelesaikan konstruksi dan integrasi 'jantung' teleskop tersebut. Setelah melalui serangkaian pengujian yang sangat ketat, teleskop tersebut akhirnya selesai pada 2017.
Namun alat pengamatan antariksa itu belum diluncurkan. Teleskop James Webb itu dikirim ke Johnson Space Center NASA untuk menjalani serangkaian pengujian lagi, sebelum diluncurkan pada tahun depan.
Setelah diluncurkan pada 2018, Teleskop James Webb akan menjadi andalan pengamatan dalam beberapa dekade ke depan dan memberikan data bagi ribuan astronom di seluruh dunia.