Ilham Habibie Ingatkan Ancaman Nyata Serangan Siber

Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional, Ilham Habibie.
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA.co.id - Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional, Ilham Habibie, mendukung Born to Control, program untuk mencari kandidat sepuluh ribu ‘tentara siber’ atau orang yang ahli di bidang keamanan siber. Ilham berpendapat, hal itu penting untuk menjaga keamanan negara dari serangan siber.

“Saya kira (serangan siber) itu ada, itu kelihatan dalam tahun lalu, di mana antarnegara pun (siber) mencoba untuk memengaruhi pemilu,” kata Ilham kepada VIVA.co.id saat ditemui di sela diskusi bertajuk Tech Talk: Menuju Media Sosial yang Memberdayakan, Mungkinkah? di Habibie Center, Jakarta, pada Selasa, 31 Januari 2017.

Pembentukan tentara siber merupakan strategi Indonesia untuk menangkal serangan siber. ‘Tentara siber’ ini, kata Ilham, mesti orang yang punya senjata lengkap untuk melawan serangan. “Senjatanya IT (information technology), saya kira penting kita memiliki itu (tentara siber),” katanya.

Pada Senin, 30 Januari 2017, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, meresmikan program mencari sepuluh ribu kandidat ahli di bidang keamanan siber. Menteri mengatakan bahwa selama ini Indonesia kekurangan sumber daya manusia di bidang keamanan siber, sehingga program itu diharapkan bisa diandalkan ketika ada perang siber.

Dalam mencari para kandidat itu, kementerian menggelar seleksi di sepuluh kota di Indonesia melalui program Born to Control. Kesepuluh kota itu, antara lain, Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Malang, Denpasar, Samarinda, Makassar, dan Manado. Diharapkan ditemukan seratus ahli keamanan siber.

Program Born to Control diprakarsai PT Xynexis International, Noosc Academy, Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komputer, dan didukung Kementerian Komunikasi dan Informatika. (art)