Harbolnas, Hati-hati Penipuan

Antara blog dengan belanja online.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Pada 12-14 Desember 2016, masyarakat Indonesia tengah tergila-gila untuk berbelanja online dalam ajang Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Setidaknya ada lebih dari 200 perusahaan e-commerce dengan tawaran diskon hingga 95 persen.

Tentu dengan berbagai tawaran menarik, masyarakat pun akan mudah kepincut untuk berbelanja di dunia maya. Namun, sikap kewaspadaan juga perlu diperhatikan, karena penjahat cyber tidak akan tinggal diam. Mereka menganggap momen ini kesempatan emas untuk melakukan aksi penipuan online (online scams).

Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager Kaspersky Lab Indonesia mengatakan, situs e-commerce merupakan salah satu sasaran empuk serangan penjahat cyber. Namun, celah keamanan yang terbesar pada transaksi online itu terletak dari sisi pengguna, bukan dari perusahaan e-commerce.

"Tidak semua pengguna situs e-commerce itu aware terhadap segi keamanan. Banyak dari mereka yang mungkin tidak sadar ada bahaya yang mengancam jika tidak mempedulikan sisi ini," ujar Dony dalam siaran persnya, Senin, 12 Desember 2016.

Mengingat akhir dari tahun 2016 hanya tinggal hitungan hari, tentunya akan ada banyak sekali transaksi jual beli online yang sudah dinanti-nanti oleh para calon pembeli di musim liburan ini demi menghemat waktu dan biaya. Namun ada beberapa hal yang perlu diwaspadai, karena transaksi jual beli online tidak selamanya dapat terjamin keamanannya.

Untuk itulah, menurut Dony, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika bertransaksi secara online. Berikut lima panduan praktis dari Kaspersky Lab untuk menghindari penipuan online:

1. Waspadai Perusahaan E-Commerce Palsu 

Hal yang paling menarik dari transaksi belanja online adalah merelakan sebagian besar uang Anda untuk suatu barang yang Anda impikan. Ketika uang tersebut berpindah tempat entah ke mana, satu-satunya hal yang bisa anda lakukan adalah menanti kabar dari perusahaan e-commerce yang menyatakan bahwa barang pesanan Anda dalam proses pengiriman dan akan tiba dalam kurun waktu 1-7 hari sejak tanggal pembelian.
 
Tetapi, satu hal yang cukup mengerikan dan patut diwaspadai adalah ada banyak perusahaan e-commerce palsu yang menamakan dirinya serupa dengan perusahaan e-commerce resmi sehingga dapat dengan mudahnya mengelabui Anda. Apabila tidak waspada dan sudah terlanjur melampirkan data pribadi beserta informasi penting kartu kredit, maka mereka akan dengan mudahnya “merampok” tanpa Anda sadari.

Oleh karena itu disarankan untuk selalu memperhatikan alamat URL ketika akan melakukan transaksi online, karena kasus penipuan melalui dunia maya semacam ini cukup sulit untuk dipertanggungjawabkan.

2. Jangan Mudah Tertipu oleh Pesan Pengiriman Palsu

Apabila Anda telah selesai melakukan pemesanan maka tidak ada hal lain yang dapat Anda lakukan selain menunggu pesanan tersebut tiba di depan rumah seperti yang dilakukan oleh kebanyakan orang di dunia ini. Selama waktu penantian tersebut akan ada kemungkinan bahwa Anda menerima sebuah pesan atau e-mail yang berjudul “Informasi Mengenai Barang Pesanan Anda” atau “Konfirmasi Pemesanan Barang (Nama Perusahaan E-Commerce)”, yang tampak seperti pernyataan resmi dari perusahaan E-Commerce terkait sehingga membuat Anda percaya bahwa pesan tersebut penting dan tidak segan-segan mengunduh setiap file yang terlampir dalam pesan tersebut.
 
Namun, hal tersebut patut diwaspadai karena bisa jadi ini merupakan skenario sederhana yang digunakan oleh para penipu untuk mencuri data-data pribadi Anda. Terutama jika di dalam pesan atau e-mail pemberitahuan terdapat sebuah tautan yang Anda sendiri tidak tahu pasti informasi apa yang terkandung di dalamnya, jangan terlena untuk meng-klik tautan tersebut, karena tautan tersebut bisa saja berisi malware, ransomware, atau bahkan virus Trojan perbankan yang dapat mencuri data data dan informasi pribadi Anda.

3. Kenali Kontak Penting Anda

Anda kemungkinan akan berbelanja banyak barang dengan menggunakan kartu kredit selama tiga hari tersebut. Transaksi menggunakan kartu kredit dapat menjadi celah bagi para pelaku kejahatan di dunia cyber. Sebab, Anda akan menerima pesan dan bank penerbit kartu kredit yang menyatakan bahwa terdapat banyak aktivitas transaksi mencurigakan dalam kartu kredit dan Anda akan diarahkan ke sebuah nomor ekstensi tertentu untuk memberikan konfirmasi bahwa aktivitas mencurigakan dalam kartu kredit memang benar-benar dilakukan oleh Anda selaku pemilik tunggal dari kartu kredit.

Namun, jangan terburu-buru untuk menghubungi nomor ekstensi yang tertera dalam pesan tersebut. Bisa saja itu merupakan salah satu trik penipuan yang lagi-lagi dapat mencuri segala informasi penting dalam kartu kredit dan hal tersebut tentunya akan sangat merugikan bagi Anda. Apabila memang terdapat aktivitas mencurigakan, lebih baik Anda mengabaikan pesan tersebut terlebih dahulu dan mencari tahu nomor telepon resmi perbankan Anda untuk mengkonfirmasi hal tersebut, atau kunjungi bank terdekat untuk dapat memperoleh informasi terkait kesalahan dalam kartu kredit Anda secara langsung. Bukankah hal tersebut lebih aman?

4. Trik Penipuan Lainnya

Mungkin Anda pernah mendengar Phising, yaitu sebuah modus penipuan untuk memperoleh informasi penting seperti kata sandi dengan menyamar sebagai orang atau bisnis terpercaya dalam sebuah komunikasi elektronik resmi. Hal ini dimanfaatkan oleh beberapa situs palsu yang akan menawarkan Anda kesempatan untuk memenangkan voucher belanja gratis sebagai ganti informasi mengenai Anda.

Memang benar ada beberapa situs yang menawarkan Anda sejumlah voucher belanja gratis yang membantu Anda menghemat uang lebih banyak. Pada kenyataannya hal ini benar-benar ada dan legal, namun di sisi lain tidak sedikit situs palsu yang memainkan skenario serupa untuk menipu Anda oleh karena itu, Waspadalah!

5. "Cari Aman"

Dalam hal ini, konsumen diminta untuk memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi ketika suasana berbelanja berada pada tingkat sedang “seru-serunya”, dan beberapa konsumen akan merasa tidak leluasa jika harus bersikap serius dan waspada di tengah-tengah suasana berbelanja yang sangat menyenangkan. Namun, akan jauh lebih menyebalkan lagi bagi Anda apabila mengabaikan hal tersebut karena bisa dipastikan akan sangat merugikan Anda secara finansial.

Oleh karena itu, Kaspersky Lab sarankan untuk: 
1. Tahu apa itu phishing dan bagaimana menghindarinya.
2. Jangan mengklik link yang mencurigakan – link tersebut kemungkinan mengarahkan Anda ke malware.
3. Selalu periksa bahwa halaman web, surat, dan pesan teks yang diterima resmi.
4. Pasang solusi keamanan yang baik, jika sewaktu-waktu terjadi insiden yang tidak diinginkan. 

(mus)