Usai Karyawan Meninggal, Pabrik iPhone Buka-bukaan

Iphone, salah satu produk Apple.
Sumber :
  • REUTERS/Beck Diefenbac

VIVA.co.id –  Antrean ratusan orang terjadi di depan sebuah pabrik Iphone, bukan berniat untuk mendapatkan iPhone terbaru. Mereka justru sedang berbaris untuk masuk ke dalam pabrik yang memproduksi ponsel pintar yang digandrungi banyak orang.

Mereka berbaris rapi, lengkap dengan jaket warna merah muda, penutup kepala berwarna biru, dan sandal plastik. Bukan hanya ponsel ini yang memiliki teknologi tinggi, bahkan untuk karyawan yang bekerja di pabrik, mereka juga menerapkan hal serupa. Serba Hi-tech.

Dilansir dari Dailymail, untuk absen pertama, supervisor akan men-scan ID karyawan ke atas layar iPad untuk absen. Di sana mereka akan berbaris untuk melakukan pengecekan wajah.

Pabrikan Pegatron di Shanghai, Tiongkok ini adalah yang memproduksi iPhone untuk Apple. Karyawan di sana harus melalui beberapa pemeriksaan sebelum memasuki ruang perakitan ponsel tersebut.

Dan, ketatnya peraturan di dalam pabrik ini baru diketahui, setelah mereka mengizinkan jurnalis asing untuk memasuki pabrik, dan melihat langsung seperti apa karyawan mereka bekerja.

"Fakta bahwa mereka membiarkan reporter menunjukkan bahwa mereka bertanggung jawab untuk tekanan di luar dan mencoba untuk lebih terbuka. Setidaknya di permukaannya, mereka mencoba untuk memperbaiki sesuatu," kata Jenny Chan, dosen dari Oxford Kellogg College.

Sistem ID yang baru juga mengenalkan pada peningkatan efisiensi, bahwa setiap detik waktu kerja akan dihitung. Hal ini, juga merupakan cara perusahaan untuk memonitor, saat karyawan sudah bekerja terlalu lama, dengan mengirimkan pesan otomatis pada manager.

Pesan itu dikirim jika karyawan bekerja mencapai 60 jam seminggu, atau masuk kerja selama enam hari berturut-turut.

Cara perusahaan menunjukkan pada media untuk pertama kalinya, seolah mengonfirmasikan bahwa kematian dari Mr Tian (salah satu karyawan), bukan karena bekerja berlebihan, seperti yang telah dituduhkan. (asp)