Melihat Gerhana Matahari dengan Mata Telanjang Tak Bahaya
Kamis, 25 Februari 2016 - 23:25 WIB
Sumber :
- ANTARA/Noveradika
VIVA.co.id – Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) berbagi tips kepada masyarakat yang ingin menyaksikan gerhana Matahari total (GMT) pada 9 Maret 2016.
Peristiwa langka itu hanya terjadi sekali dalam 350 tahun sehingga sayang dilewatkan begitu saja. Pada dasarnya melihat langsung gerhana Matahari total dengan mata telanjang atau tanpa kacamata tetap aman. Justru dengan mata telanjanglah masyarakat bisa menikmati keindahan fenomena alam itu.
“Kalau untuk GMT, saat fase totalnya, tidak ada yang lebih nikmat dengan mata kepala sendiri,” Muhammad Rayhan, seorang anggota HAAJ, kepada VIVA.co.id seusai Diskusi Gerhana Matahari Total di Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada Kamis, 25 Februari 2016.
Rayhan mempersilakan masyarakat memotret peristiwa gerhana itu tetapi sebaiknya luangkan waktu sejenak untuk melihat langsung dengan mata telanjang. “Karena penampakannya tidak akan seindah kalau kita foto biasa.”
Saran Rayhan dibenarkan Kepala Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional, Thomas Djamaluddin. Dia sebelumnya menyatakan bahwa sebenarnya memandang langsung Matahari dengan mata telanjang saat gerhana total tidak berbahaya.
Baca Juga :
Namun, hal yang perlu diwaspadai adalah saat Bulan perlahan meninggalkan Matahari yang memang diperlukan kaca mata filter untuk melihatnya. Soalnya pancaran cahaya Matahari saat momen itu mulai menyibak kembali sehingga akan lebih menyilaukan.
Ada 12 provinsi di Indonesia yang dapat menyaksikan peristiwa langka itu. Wilayah tersebut adalah Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Tujuh kota yang dilewati GMT adalah Bengkulu, Palembang, Samarinda, Palu, Tanjung Pandan, Pangkalan Bun, dan Ternate.
Selain itu, sejumlah daerah lain di Indonesia bisa menyaksikan gerhana Matahari sebagian, antara lain, Padang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado, dan Ambon.