Diduga Promosi Terorisme, Twitter Tutup 125 Ribu Akun
- REUTERS/Kacper Pempel
VIVA.co.id - Twitter telah menutup lebih dari 125 ribu akun yang digunakan untuk mengancam ataupun mempromosikan aksi teroris. Sebagian besar dari akun tersebut diduga terkait dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Dilansir dari laman Sky News, Sabtu, 6 Febuari 2016, akun-akun tersebut telah dimatikan sepanjang delapan bulan terakhir. Penutupan itu merupakan langkah perusahaan media sosial ini menanggapi tekanan dari pemerintah Amerika Serikat untuk lebih proaktif dalam menanggapi isu kejahatan tersebut.
Twitter kini menggunakan teknologi spam untuk mencari akun-akun lainnya yang digunakan dengan tujuan yang sama.
ISIS dikenal sangat memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan radikalisasi dan merekrut anggota mereka.
Saat ini, menurut perusahaan, sudah ada penurunan jumlah akun tersebut sejak suspensi dijalankan. Namun mereka mengaku tidak mempunyai algoritma yang pasti untuk mengidentifikasi akun atau konten teroris yang ada di Twitter.
"Seperti semua orang di dunia, kami takut dengan kekejaman yang dilakukan oleh kelompok-kelompok ekstremis. Kami mengecam penggunaan Twitter untuk mempromosikan terorisme," kata Twitter dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu menambahkan, perusahaan akan terus terlibat dengan pihak berwenang dan organisasi terkait untuk mencari solusi demi masalah kritis ini. Selain itu, perusahaan juga mempromosikan pernyataan kontraterorisme.
(mus)