Publikasikan Riset Unggulan, Menristek Hadiahi Rp100 Juta

Menristek Muhammad Nasir
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir merasa malu dengan minimnya jumlah publikasi riset yang selama ini diciptakan oleh para peneliti.

Dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia jauh merosot dalam hal publikasi. Padahal, riset yang digodok oleh para peneliti bisa dikatakan penemuan yang besar dan bernilai.

“Saya merasa malu, penduduk Indonesia terbesar di Asia Tenggara, publikasinya nomor empat,” ujar Nasir pada Rabu, 6 Januari 2015 saat berkunjung ke Gedung Stem Cell and Cancer Institute (SCI), Jakarta Timur.

Demi merangsang semangat peneliti untuk berani mempublikasikan hasil karyanya, Nasir menyatakan, Kemenristekdikti menyediakan anggaran Rp50 miliar untuk "hadiah" bagi mereka yang berani mempublikasikan.

"Kami sediakan anggaran untuk peneliti, Rp50 miliar untuk publikasi, kami ingin mendorong riset harus berkembang pesat, jika dana Rp50 miliar itu kurang, kami tambah,” ungkap Nasir.

Nasir menjelaskan, jika publikasi peneliti masuk dalam science direct, dan reputasinya tinggi, mencapai impact factor lima, maka diberi hadiah Rp100 juta. Namun, jika impact factor-nya bernilai satu hingga empat maka ia mendapat Rp50 juta.

Diketahui, science direct merupakan platform berbasis online yang menyuguhkan database untuk full-text jurnal dan buku yang ekstensif serta unik. (art)