Heboh Poster KH Hasyim Asy'ari Tanpa Jenggot di Hari Santri
Kamis, 22 Oktober 2015 - 21:34 WIB
Sumber :
- Mitra Angelia
VIVA.co.id - Para netizen menghebohkan poster pendiri Nahdlatul Ulama, KH Mohammad Hasyim Asy’ari yang dipajang di tengah Tugu Proklamasi saat Kirab Hari Santri Nasional (HSN) pagi tadi. Pada poster itu, mendiang KH Hasyim Asy'ari tidak berjenggot. Padahal pendiri NU itu memiliki jenggot.
Kebehobah itu, berawal dari akun Instagram bernama @dakwahislamid, memposting sebuah foto yang membandingkan poster KH Hasyim yang berjenggot dengan foto panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo diatas panggung ketika memberikan sambutan, di mana di belakang ia berdiri terdapat poster Asy'ari tanpa jenggot.
"Komentar cicit hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari... Orang NU jangan mau dibodohi oleh said agil :).. Salam cinta dari saudaramu. Dakwah Islam," tulis akun @dakwahislamid, Kamis, 22 Oktober 2015.
Namun, di antara komentar para netizen yang menyatakan untuk tidak terprovokasi dengan postingan itu, ada pula yang menyindir nama orang nomor satu di PBNU, yaitu Said Aqil, selaku Ketua PBNU.
"Bukan yang berjenggot yang Goblok. yang goblok Said Agil #HabibMRizieqSyihab," tulis akun @yudha_bery mengomentari.
"@muhammad_andikan Ketua NU Goblok," tulis @yudha_bery memention rekannya.
"ini maksudnya, melecehkan dan memecah belah umat islam. selamat #harisantri nasional! saya yakin pengikut NU tidak ada yang berani mengedit foto hadratus syaikh," tulis @hilyaulinnaja membela.
"Jangan terlalu bodoh dan sempit mas admin... karna kemuliaan hanya milik Allah. ini lukisan mas toto m setiawan coba dicek akun fb nya dan tanyakan apa maksud dari lukisan ini. Baru Anda akan mengerti dari lukisan ini. apa Anda tau dampak dari postingan anda ini? total sara. saya rasa Anda tidak lebih pintar sekaliber santri2 muda NU. dari postingan ini kadar kecerdasan admin sangat terihat," @mariam_mariam yang menanggapi.
Sebelumnya, isu mengenai jenggot ini memicu kontroversi di masyarakat. Pasalnya, Said dinilai melecehkan umat Islam yang merawat jenggot karena dianggap mengurangi kecerdasan. Selain itu, pernyataan Said dinilai bertentangan dengan sunnah Nabi Muhammad yang meminta umatnya untuk merawat jenggot.
Persoalan jenggot ini bermula saat KH Said Agil berkelakar dalam ceramahnya. Ia mengatakan, memanjangkan jenggot merupakan budaya Arab. Untuk itu tidak harus dilestarikan.
Said juga menilai, jenggot memiliki hubungan dengan tingkat kecerdasan seseorang. Menurut dia, semakin panjang jenggot seseorang, maka kecerdasannya semakin berkurang. Pernyataan ini langsung memicu kemarahan sejumlah kalangan.
Melalui layanan periscope @SeputarNU KH Said menyatakan, memelihara jenggot memang termasuk salah satu sunnah Rasullah SAW. Konsekuensinya, orang yang memanjangkan jenggot harus mengikuti perilaku dan akhlak Rasulallah.
Baca Juga :
Karena misi yang paling subtansi dari Rasulallah adalah membangun akhlakul karimah, bukan sekadar aksesoris, tapi akhlaknya jauh dari perilaku akhlak mulia seperti yang ditunjukkan Rasulallah.
Namun, hal itu kembali diklarifikasi olehnya, dia mengaku tidak bermaksud menghina atau melecehkan siapa pun terkait pernyataan dia perihal jenggot. Menurut dia, lontarannya mengenai jenggot hanya guyon atau bercanda.
"Itu kan guyon saja. Masalah jenggot itu bercanda," ujar Said kepada VIVA.co.id di kantor PBNU, Jakarta, beberapa waktu lalu. (ren)