LG Perkenalkan OLED TV Tertipis di Dunia
- walbrandt.com
VIVAnews - Selain memperkenalkan seri Cinema 3D Smart TV, untuk menghiasi tahun 2012 LG juga menghadirkan seri LG 3D OLED TV EM9600.
TV 3D ini membawa inovasi teknologi OLED (Organic Light Emitting Diode)
yang dapat memangkas ketebalan TV secara signifikan serta membuat konsumsi listrik lebih rendah dibandingkan dengan teknologi pendahulunya. Bahkan teknologi ini diklaim LG sebagai masa depan teknologi TV layar datar.
Dari sisi desain, LG EM9600 tampil dengan berat 7,5 kilogram dan ketebalan 4 milimeter. Tebalnya setara dengan tiga kartu kredit, yang menjadikan TV ini merupakan TV OLED tertipis di dunia.
Soal performa responnya, seri ini memiliki kecepatan respon seratus kali lebih cepat dengan mencapai 0,02 milisecond. Teknologi sebelumnya LED dan LCD, kisaran responnya sampai dua sampai empat milisecond.
Dengan kecepatan ini, akan memberikan detail gambar akurat bahkan untuk objek dinamis yang cepat, serta menghindarkan dari gambar kabur.
Kemampuan menampilkan gambar lebih nyata, terutama gambar dengan nuansa hitam seperti objek dalam kegelapan malam. Saat melihat dari sudut pun, pengguna dapat merasakan konsistensi warna.
Tampilan warna tersebut kuncinya pada adopsi teknologi 4 Color Pixels. Di samping pewarnaan dasar Red, Green, dan Blue, LG memberikan tambahan kolaborasi keempat warna ini kemudian disempurnakan dengan teknologi Color Refiner yang menghasilkan kualitas warna yang lebih nyaman.
Sayangnya seri ini baru hadir pada kuartal akhir tahun ini. "TV OLED ini berukuran 55 inch akan hadir pada Oktober nanti," ujar Budi Setiawan, Sales Director LG Electronics Indonesia di sela-sela LG New Product Launching 2012 di Hotel Pullman, Kamis 12 April 2012.
Sampai saat ini LG belum memberikan keterangan resmi mengenai harga. Mengingat pasar TV ini adalah kalangan kelas A, LG akan menerapkan strategi khusus, demikian juga untuk penjualan lini TV LED maupun LCD-nya.
Budi menambahkan bahwa kontribusi lini TV LG mencapai 55 persen dari total penjualan produk LG. "Kalau kontribusi TV 3D baru 5 persen, karena kompetisinya memang beda," ujarnya.