NASA Enggan Datang ke Dua Planet Ini

Jupiter dan Saturnus.
Sumber :
  • Tech Explorist

VIVA – Sudah 30 tahun yang lalu sejak Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) terakhir kali mengunjungi planet Venus, dengan  pengorbit Magellan, tepatnya pada 1990. Sekarang, dua misi baru telah dipilih untuk menjelajahi kembali planet tersebut, yang memiliki atmosfer mematikan, tekanan menghancurkan, dan lansekap vulkanik.

Prosesnya dimulai pada Februari 2020, ketika NASA mengumumkan bahwa empat misi akan menjalani proses pemeriksaan selama sembilan bulan untuk kelayakan. Mereka semua adalah bagian dari  program Discovery. Misi ini telah mengambil pendekatan unik dan inovatif untuk menjelajahi tata surya.

Dua misi Venus yang menang adalah misi Davinci dan Veritas. Masing-masing dianugerahi pendanaan sebesar US$500 juta dan akan diluncurkan antara tahun 2028 hingga 2030, melansir dari laman Space, Kamis 17 Juni 2021.

Adapun misi yang kalah adalah penjelajahan ke bulan milik Jupiter, Io dan bulan Neptunus,Triton. NASA memberi keputusan untuk tidak ke sana, lalu apa pelajaran yang kita lewatkan?

Io adalah bulan yang aneh, bahkan di antara bulan-bulan lainnya. Sebagai bulan terdalam Jupiter, dia mengorbit hanya 350.000 km di atas puncak awan. Di sana Io mendapat pemanasan ekstrem yang menjadikannya objek paling aktif secara vulkanik di tata surya, memiliki lebih dari empat ratus gunung berapi.

Misi Io Volcanic Explorer atau IVO dirancang untuk melakukan beberapa kali penerbangan melintasi bulan dan menggunakan seperangkat instrumen untuk memetakan aktivitas di dalam dan di bawah permukaan.

Dengan mengumpulkan informasi tentang medan magnet dan gravitasi Io, mengambil video letusan lava yang sangat besar dan menganalisis gas serta debu yang keluar dari bulan, IVO akan membantu para ilmuwan mempelajari bagaimana panas Io dihasilkan dan hilang.

Kemudian, Neptunus adalah planet yang paling sedikit dieksplorasi. Di sana juga memiliki beberapa hal yang paling aneh di tata surya. Planet itu adalah rumah bagi satu-satunya bulan besar yang mengorbit mundur mengelilingi planet induknya, Triton.

Triton juga memiliki  ionosfer aktif serta permukaan yang terus berubah dan dinamis, yang dilapisi salju nitrogen. Ketika  Voyager 2 memotretnya, ia menemukan cryovolcano atau geyser yang meletuskan es dan gas setinggi 8 km, yang mengindikasikan adanya lautan di bawah permukaan.

Kamera inframerah resolusi tinggi akan memungkinkan pesawat ruang angkasa memotret seluruh permukaan, menggunakan sinar Matahari yang dipantulkan dari Neptunus, menunjukkan kepada para ilmuwan apa yang telah berubah sejak kunjungan terakhir pada tahun 1989.

Pada akhirnya, misi Trident dan IVO kalah dari misi Venus. Akan sangat menarik jika peneliti bisa menjelajahi bagian terluar tata surya, atau melihat gunung berapi kolosal di Io. Tapi Venus adalah planet yang tak kalah menarik, dengan misteri dan potensinya sendiri.