Lembaga Antariksa RI Sukses Luncurkan Roket

Peluncuran roket buatan LAPAN
Sumber :
  • LAPAN

VIVA – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melalui satuan kerja Pusat Teknologi Roket (Pustekroket), berhasil meluncurkan roket eksperimen RX450-5, pada awal Desember 2020. Roket eksperimen ini memiliki diameter 450 mm.

"LAPAN tidak menyurutkan upayanya untuk terus memperkuat teknologi roket. Kami berupaya untuk menjalin kerja sama penelitian dengan negara lain, termasuk transfer teknologi roket karena teknologi ini sangat dibutuhkan Indonesia," ujar Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, dikutip melalui situs LAPAN, Senin, 14 Desember 2020.

Menurutnya, visi besar negara adalah Indonesia mampu meluncurkan satelit dengan roket sendiri. Acara berlangsung di Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut (BUTPAAG) pada 2 Desember 2020.

Uji terbang RX450-5 dilakukan untuk mendapatkan data kinerja terbang roket, sehingga nantinya dapat dilakukan pengoptimalisasian produk. Data kinerja terbang yang didapatkan antara lain karakteristik pergerakan roket, jarak jangkau, serta data telemetri dari muatan roket, mulai dari detik pertama peluncuran hingga roket kembali jatuh ke bumi.

“Uji terbang RX450-5 perlu dilakukan untuk memastikan kinerja terbang roket. Terlebih RX450-5 merupakan baseline pengembangan program PRN Roket Dua Tingkat. Ini adalah upaya kami dalam penguasaan teknologi keantariksaan," kata Kepala Pustekroket, Lilis Mariani.

Roket RX450-5 adalah salah satu penelitian, pengembangan dan perekayasaan di Pustekroket. Roket merupakan baseline dari roket jangkauan 100km lebih, yang akan menjadi awal pengembangan roket dua tingkat.

Roket dua tingkat ini ditargetkan LAPAN dapat mengudara pada 2025, dengan misi penelitian atmosfer pada ketinggian 200km. Pengembangan roket penting untuk mendukung sistem komunikasi dan pertahanan negara kepulauan seperti Indonesia.

Manfaat roket sendiri bagi masyarakat selain untuk pertahanan adalah sebagai alat mitigasi bencana, serta mendukung ketersediaan sarana komunikasi melalui roket peluncur satelit yang dapat membawa satelit komunikasi.