Ada Kesamaan Otak Manusia dengan Alam Semesta
- Pixabay
VIVA – Seorang astrofisikawan melakukan kolaborasi dengan ahli bedah saraf, untuk membandingkan dua sistem paling kompleks di alam, yakni jaringan saraf di otak manusia dengan jaringan kosmik di alam semesta.
Dilansir dari laman Science Alert, Rabu, 18 November 2020, perbedaan ukurannya mencapai 27 kali lipat. Hasil tim menunjukkan, proses fisik yang membentuk struktur alam semesta dengan struktur otak manusia sangat berbeda, namun tingkat kompleksitas dan pengaturan dirinya serupa.
Astrofisika Franco Vazza dari University of Bologna dan ahli bedah Alberto Feletti dari University of Verona, Italia, awalnya mencari persamaan antara keduanya. Otak kecil manusia memiliki 69 neuron, sedangkan jaringan kosmik lebih dari 100 miliar galaksi.
Mereka juga menemukan kemiripan antara komposisi otak dengan komposisi alam semesta. Otak terdiri dari sekitar 77 persen air, sedangkan alam semesta 72 persennya adalah energi gelap.
Lalu mereka melakukan perbandingan dengan analisis kuantitatif, menggunakan irisan otak kecil dan korteks manusia dengan simulasi jaringan kosmik.
Peneliti mencari kesamaan antara otak dan jaringan kosmik. Tim melihat jumlah filamen yang terhubung ke setiap node. Jaringan kosmik, berdasarkan sampel dari 3.800-4.700 node, memiliki rata-rata 3,8-4,1 koneksi per node.
Sedangkan korteks manusia dengan sampel 1.800-2.000 node, memiliki rata-rata 4,6-5,4 koneksi per node. Studi menunjukan memori otak anusia memiliki kapasitas 2,5 petabyte, sementara alam semesta sekitar 4,3 petabyte.
"Parameter struktural telah mengidentifikasi hal yang tidak terduga. Mungkin, konektivitas dalam dua jaringan berevolusi mengikuti prinsip fisik yang serupa, sehingga ada perbedaan mencolok dan jelas antara kekuatan fisik yang mengatur galaksi dan neuron," kata Feletti .
Baca juga: