Pernah Membuat Laut Mendidih, Gunung Stromboli Kembali Meletus
- ABC News
VIVA – Ledakan di lereng Stromboli, Italia telah menyebabkan aliran longsor piroklastik yang mengalir deras di sisi gunung pada Senin, 16 November kemarin. Ledakan kuat itu terekam kamera yang dioperasikan oleh Istituto Nazionale Geofisica e Vulacanologia (INGV).
Dilansir dari laman Live Science, Selasa, 17 November 2020, penampakan ledakan dibagikan oleh akun Twitter II Mondo dei Terremoti. Citra tersebut memperlihatkan saat letusan, di mana letusan awal sangat panas dan awan abu serta gas yang lebih dingin mengarah ke lereng bawah.
Video tersebut diambil menggunakan teknologi infrared. Longsoran abu dan gas panas disebut sebagai piroklastik. Stromboli sendiri merupakan sebuah pulau vulkanik, dengan diameter dua kilometer dan tinggi 926 meter.
Gunung di sana sangat aktif, secara teratur menyemburkan lava dan abu dari kawah puncak setiap waktu. Sedangkan letusan kemarin terjadi pukul 10:17 waktu setempat, di mana letusannya berbeda dari yang pernah ada.
Letusan mengirim awan abu yang menjulang beberapa ratus kaki ke udara. Terjadi juga hujan abu ringan dan batu apung di daerah sekitar gunung. Namun, letusan dikatakan tidak mempengaruhi rumah atau bangunan yang ada di sekitarnya.
Dalam dua pekan terakhir, ini menjadi ledakan kedua di atas rata-rata. Ledakan pertama terjadi pada 10 November ,yang citranya tertangkap kamera INGV, menangkap penampakan saat terjadi letusan di gunung berapi.
Menurut Smithsonian Institution Global Volcanism Project, area ventilasi bagian utara dan selatan juga terpantau aktif pada akhir Oktober. Akibatnya gas tipis dengan batu terlempar hingga 250 meter di udara beberapa kali dalam satu jam, selama satu pekan.
Gunung berapi jarang menyebabkan korban jiwa. Namun ledakan yang paling dramatis terjadi pada 1930, karena aliran piroklastik dan air laut mendidih yang kemudian menewaskan empat orang. Kematian juga pernah terjadi pada 2019, saat seorang pejalan kaki terkena batu karena gunung meletus.
Baca juga: Gaya Hidup Pendiri Startup Ini Patut Ditiru