Spesies Kecoak dari Era Dinosaurus Ditemukan di Gua Myanmar
- www.pixabay.com/PublicDomainPictures
VIVA – Dua spesies baru kecoak ditemukan dalam bentuk diawetkan dengan sempurna dalam ambar di sebuah gua di Myanmar. Ambar adalah resin pohon yang menjadi fosil dan dihargai, karena warna serta kecantikannya.
Para ilmuwan menamakan dua spesimen tersebut sebagai Crenocticola Svadba dan Mulleriblattina Bowangi. Keduanya berasal sekitar 99 juta tahun yang lalu, atau di bumi selama masa Dinosaurus. Kedua kecoak itu ditemukan di ambar yang diambil dari tambang di Lembah Hukawng, Myanmar.
"Lingkungan gua sangat cocok untuk memfosilisasi tulang dan koprolit. Beberapa catatan fosil mamalia gua termasuk hewan pengerat, hewan berkuku, hewan berkantung, ursid, felid, hyaenid, canid, primata dan manusia," tulis makalah yang dipublikasikan Gondwana Research, dikutip Fox News, Selasa 3 Maret 2020.
Spesimen baru tersebut memiliki sejumlah fitur yang sama dengan kecoak modern yang hidup di gua, termasuk mata kecil dan sayap kecil yang melekat pada tubuh kecil. Mengenai proses bagaimana kecoak itu akhirnya menjadi fosil dalam ambar, para ilmuwan tidak sepenuhnya yakin.
Menurut laporan Live Sciene, resin kuno mungkin menetes dari akar pohon ke dalam gua-gua tempat kecoak berada dan kemudian mengeras di sekitar serangga tersebut.