Peniliti Temukan Lubang Besar di Luar Angkasa
- istimewa
VIVA – Sebuah lubang hitam ditemukan oleh para ilmuwan dari National Astronomical Observatory of China. Ukran lubang yang dijuluki LB-1 ini sangat besar, yakni memiliki massa 70 kali lebih besar dari matahari. Sementara posisinya, diperkirakan 15 ribu tahun cahaya dari bumi.
Pemimpin penelitian ini, Liu Jifeng mengatakan, lubang hitam dengan massa seperti itu tidak seharusnya ada di Galaksi ini, berdasarkan sejumlah model evolusi bintang yang ada.
"Kami berpikir bintang besar dengan komposisi kimia khas Galaksi kita harus menumpahkan sebagian besar gas dengan angin yang kuat, saat mereka mendekati akhir hidupnya," ujarnya, seperti dilansir laman Mirror, Minggu 1 Desember 2019.
Dengan teori tersebut, Jifeng mengatakan, seharusnya bintang tidak meninggalkan sisa yang begitu besar. LB-1 memiliki massa dua kali lebih besar dari kemungkinan yang ada.
Sampai saat ini, para peneliti masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama untuk mengetahui proses terbentuknya lubang hitam berukuran raksasa.Pendeteksian lubang hitam sebelumnya saat mereka menelan gas dari bintang pendamping, ini juga berarti sebagian besar tidak terdeteksi.
Namun saat ini, para peneliti menemukan cara baru menemukannya dengan mencari bintang yang mengorbit pada obyek tak terlihat dan ditarik oleh gravitasinya. Dengan teknik ini juga peneliti menemukan LB-1 serta memahami parameter fisik dari lubang hitam itu.
Sementara itu, peneliti dari University of Florida, David Reitze mengatakan, penemuan ini memaksa para peneliti untuk bisa memeriksa kembali cara lubang hitam raksasa itu terbentuk.
“Hasil luar biasa ini bersama dengan deteksi LIGO-Virgo dari tabrakan lubang hitam kembar empat tahun lalu, menunjukkan kebangkitan kita mengerti soal astrofisika lubang hitam," ungkapnya