Ketemu Gojek dan Grab, Menkominfo Singgung Bom Medan
- ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
VIVA – Menteri Kominfo, Johnny Plate bertemu dengan Co CEO Kevin Aluwi pada 13 November 2019 di Kantor Kominfo, Jakarta. Hari itu juga bertepatan dengan bom bunuh diri di Markas Polrestabes Medan, Sumatera Utara.
Kejadian itu juga menyeret layanan ride-hailing karena pelaku tertangkap kamera menggunakan jaket perusahaan transportasi online. Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu mengonfirmasi jika pertemuan tersebut membahas juga kejadian bom Medan tersebut.
"Betul, disinggung sih saya selalu setiap ketemu saya hadir. Pak menteri bilang ke Gojek mohon dimakin diperketat validasi verifikasi mitranya," kata pria yang akrab disapa Nando itu, di Kumpul Media Kementerian Kominfo, Bogor, Jawa Barat, Senin Malam, 25 November 2019.
Di minggu yang sama, Johnny juga bertemu dengan pimpinan Grab Indonesia. Ferdinandus mengatakan jika perusahaan ride hailing itu membantah jika pelaku pemboman yang menggunakan jaket Grab bukanlah mitra driver mereka.
"Jadi pake baju jaketnya doang, itu penjelasannya Grab ke pak menteri pada saat itu," kata dia.
Ferdinandus mengatakan, Johnny meminta kepada dua perusahaan transportasi online itu melakukan verifikasi dan validasi untuk para mitranya. Termasuk pada instrumen-instrumen yang melekat seperti helm serta jaket.
Soal persebaran berita bohong di media sosial saat kejadian bom Medan itu, Ferdinandus mengatakan masih ada. Namun dalam jumlahnya tidak terlalu banyak.
Seperti diberitakan sebelumnya, bom bunuh diri di Markas Polrestables Medan, Sumatera Utara terjadi pada Rabu pagi 13 November 2019 sekitar pukul 08.45 WIB. Tubuh pelaku hancur di halaman parkir Polrestabes Medan dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Pelaku tersebut diketahui menggunakan jaket ojek online. Namun Kepala Biro Penerangan masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Dedi Praseto membantah jika pelaku merupakan mitra driver dan jaket ojol hanya untuk penyamaran.