Gunung Es Ratusan Miliar Ton Lepas dari Antarktika
- bbc
Gunung es setebal 210 meter, berisikan sekitar 315 miliar ton es dengan luas 1.636 km2, memisahkan diri dari Antarktika untuk mempertahankan keseimbangan arus es.
Gunung es yang dinamakan D28 tersebut sebelumnya bagian dari Amery Ice Shelf/Landas Es Amery di Kutub Selatan.
Ini adalah gunung es terbesar yang dihasilkan Antarktika dalam periode lebih dari 50 tahun.
Pada awal 1960-an, Amery pernah menghasilkan gunung es yang lebih besar, sekitar 9.000 km2.
Amery adalah landas es ketiga terbesar di Antarktika dan merupakan saluran drainase kunci untuk bagian timur benua tersebut.
Demi keseimbangan
Landas atau shelf adalah perpanjangan sejumlah gletser mengambang yang mengaliri daratan ke laut.
Memisahkan gunung es ke laut adalah cara bagi arus es untuk mempertahankan ekuilibrium, menyeimbangkan aliran es dari hulu.
Jadi para ilmuwan sudah mengetahui bahwa pemisahan ini memang akan terjadi.
Yang menarik justru adalah perhatian yang diberikan kepada bagian timur yang sekarang terpisah.
Ini adalah bagian dari Amery yang dinamakan Loose Tooth karena berdasarkan gambar satelit bentuknya mirip pertumbuhan gigi anak kecil.
Meskipun goyah, Loose Tooth masih tergabung dengan Amery.
"Ini mirip dengan geraham gigi bayi," kata Profesor Helen Fricker dari Scripps Institution of Oceanography kepada BBC News.
Pada tahun 2002, Fricker memperkirakan Loose Tooth akan terpisah antara tahun 2010-2015.
Berbahaya bagi pelayaran
Arus di dekat pantai dan angin akan membawa D28 ke arah barat. Kemungkinan diperlukan waktu beberapa tahun sebelum gunung es ini terpecah dan benar-benar meleleh.
Karena ukurannya, gunung es ini harus diawasi karena dapat membahayakan pelayaran.
Tetapi Divisi Antarktika Australia/Australian Antarctic Division akan mengamati Amery dengan lebih seksama, apakah daerah di benua Kutub Selatan tersebut akan bereaksi terhadap terpisahnya D28. Mereka telah menempatkan sejumlah peralatan disana.
Ada kemungkinan hilangnya gunung es sebesar itu dapat mengubah geometri tekanan di bagian depan landas es. Hal ini akan mempengaruhi retakan dan kestabilan Loose Tooth.
Para peneliti menekankan tidak terdapat hubungan antara kejadian ini dengan perubahan iklim. Data satelit sejak tahun 1990-an memperlihatkan keadaan Amery secara umum seimbang dengan lingkungannnya meskipun permukaannya meleleh cukup tinggi pada musim panas.
"Meskipun banyak hal yang perlu dikhawatirkan terkait dengan Antarktika, belum ada alasan untuk mencemaskan landas es ini secara khusus," kata Prof Fricker.