Terkuak, Alasan Boeing Pasang Fitur yang Bikin Pilot 737 Max Bingung
- Dokumentasi Lion Air.
VIVA – Kecelakaan dua pesawat terbang buatan Boeing, membuat geger dunia penerbangan. Lion Air JT-610 jatuh pada Oktober 2018 di perairan Karawang, Jawa Barat, disusul Ethiopian Airlines ET 302 di dekat kota terbesar di Ethiopia, Addis Ababa.
Kedua maskapai menggunakan pesawat baru, yakni Boeing 737 Max 8. Burung besi tersebut dirancang agar efisien saat dioperasikan, dan memberikan kenyamanan yang lebih pada penumpang.
Dilansir dari The Verge, Minggu 24 Maret 2019, salah satu masalah yang menjadi sorotan adalah fitur yang diberi nama Maneuvering Characteristics Augmentation System atau MCAS. Fitur ini didesain bekerja secara otomatis, dan berfungsi membantu pilot mengoreksi arah hidung pesawat.
MCAS dikendalikan oleh program khusus, dan Boeing disebut telah melakukan pembaruan pada program yang dimaksud. Namun, tidak banyak yang tahu, mengapa seri 737 Max membutuhkan fitur tersebut.
Alasannya adalah, Boeing memasang mesin baru yang lebih efisien dalam penggunaan avtur sebagai bahan bakar. Mesin tersebut dipasang sedikit lebih ke arah depan dan atas di sayap pesawat.
Efek yang ditimbulkan dari ubahan posisi mesin itu, yakni hidung pesawat cenderung mengarah ke atas, akibat pergeseran titik tengah distribusi bobot. Untuk mengoreksinya, MCAS mengubah arah hidung pesawat sedikit lebih ke bawah.
Namun, karena fitur ini bekerja secara otomatis, pilot terkadang tidak tahu adanya bantuan saat menentukan sudut hidung pesawat. Hal itu membuat mereka bingung, saat pesawat diterbangkan dengan cara manual.