Aplikasi Kencan Tinder Punya Fitur Baru tapi Rentan Diretas
- REUTERS/Mike Blake
VIVA – Aplikasi kencan online Tinder dikabarkan akan meluncurkan fitur baru yang membuat wanita bisa berperan lebih jauh pada proses perkenalan.
Ke depan, penggguna wanita akan diberi pilihan untuk menerima pesan hanya dari pria yang mereka pilih untuk bisa berkenalan lebih lanjut.
"Seringnya para wanita tidak mau dipaksa untuk mengobrol. Tapi jika mereka mau itu akan sangat bagus. Memberi orang pilihan dengan memberitahu orang bagaimana untuk terlibat (percakapan) merupakan perbedaan yang sangat besar," kata CEO Tinder, Mandy Ginsberg, dilansir situs Express, Senin, 19 Februari 2018.
Saat ini, ia melanjutkan, apabila dua orang swipe tombol like dan matches, maka mereka bisa langsung mengirim pesan. Para wanita bisa menerima pesan dari siapapun yang matches dengannya.
Meski begitu, muncul kabar jika fitur baru Tinder ini sama persis dengan aplikasi kencan online lain bernama Bumble. Pada aplikasi ini wanita bisa membuat langkah pertama dan berinisiatif untuk memulai percakapan dengan pria.
Akan tetapi, Ginsberg menolak bahwa fitur ini sama seperti Bumble. "Kami terus mendengarkan apa yang wanita mau dan mewujudkan keinginan mereka. Bukan hanya Tinder tapi pada semua produk," tuturnya.
Hati-hati diretas
Lantas, bagaimana dengan tingkat keamanannya? Perusahaan keamanan siber Checkmarx menemukan kelemahan yang berefek pada Tinder yang ada di iOS maupun Android.
Kelemahan ini membuat peretas atau hacker bisa menggunakan jaringan wifi yang sama dengan pengguna Tinder dan memonitor setiap pergerakannya pada aplikasi tersebut.
Oleh karena itu, Tinder diingatkan untuk lebih berhati-hati karena hacker bisa meretas aplikasi mereka. Para peretas juga bisa melihat pola data pada pergerakan yang spesifik, seperti swipe yang ada pada Tinder.
"Memungkinkan peretas untuk mengambil kontrol pada profile pictures, swipe konten negatif, iklan bohong atau konten buruk lainnya," demikian bunyi keterangan resmi Checkmarx.
Dalam sehari terdapat 1,6 miliar kali swipe di Tinder. Dengan kelemahan yang dimiliki peretas mampu menggunakan informasi pribadi dari profil pengguna sebagai target penipuan.