Tips Lihat Gerhana Bulan Langka ala Ilmuwan NASA
- ANTARA FOTO/Septianda Perdana
VIVA – Super Blue Blood Moon atau Gerhana Bulan Langka yang terakhir terjadi pada 152 tahun lalu, merupakan tontonan langka bagi masyarakat dunia. Tidak hanya untuk masyarakat awam, fenomena ini juga merupakan momentum berharga bagi para ilmuwan yang mengamati Bulan.
Dilansir dari Space, Rabu 31 Januari 2018, peneliti Bulan dari NASA, Noah Petro, pun mengungkapkan bahwa nanti malam, Bulan akan tampak lebih besar dan bersinar di langit. Perubahan warna pun akan terjadi.
"Kecerahan akan berubah menjadi warna merah berkarat yang indah, yang tidak biasa dilihat orang selama ini," ujarnya.
Dia pun berbagi tips untuk masyarakat agar bisa menikmati fenomena ini dengan maksimal. Untuk bisa menikmati Gerhana Bulan Total yang langka ini, hal utama yang harus diperhatikan adalah memilih tempat dengan pemandangan yang jelas ke arah langit barat.
"Tempat terbaik yang paling sederhana untuk melihat fenomena ini adalah di halaman belakang rumah, atau berkumpul dengan teman di tempat dengan pemandangan yang jelas ke langit barat," ujarnya.
Di kota-kota besar, menurutnya, pemandangan indah ini bisa terlihat di balik bangunan-bangunan besar. Karena itu, jika ingin melihatnya secara utuh, harus dilakukan di daerah yang lapang.
Bagi para ilmuwan, fenomena ini juga sangat berharga karena mereka bisa meneliti aktivitas Bulan lebih dalam. Khususnya, saat permukaan Bulan mendingin ke level tertingginya, lalu tersinari Matahari dengan intensitas tinggi. Fenomena itu tak bisa diamati meskipun saat siang di Bulan.