Gerhana Bulan Total di Pantai Losari, BMKG Siapkan Teropong
- Pixabay
VIVA – Gerhana Bulan Total 31 Januari 2018 bakal terlihat di seluruh wilayah Tanah Air. Masyarakat diajak menikmati fenomena langka itu karena aman disaksikan dengan mata telanjang.
Menyaksikan langsung fenomena totalitas itu tentu saja menjadi pengalaman tak terlupakan. Sebab gerhana pada akhir Januari itu tergolong langka. Saat gerhana nanti terdapat tiga fenomena yaitu Supermoon, Blue Moon dan Gerhana Bulan Total. Untuk di Makassar, fenomena itu diperkirakan mencapai puncaknya pada pukul 21.29 WITA.
Fenomena tersebut dikatakan Supermoon, sebab saat gerhana bulan berada pada jarak terdekat dengan bumi, yakni 358.993 kilometer. Karena dekat, penampakan purnama 30 persen lebih besar dari biasanya. Disebut Blue Moon karena fenomena pada 31 Januari itu merupakan purnama kedua dalam siklus satu bulan. Purnama pertama terjadi pada 1-2 Januari 2018.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengajak masyarakat Kota Makassar menyaksikan secara langsung fenomena Supermoon di Pantai Losari. BMKG rencananya menyiapkan pengamatan fenomena tersebut dan masyarakat dipersilakan mengaksesnya.
"Kalau dapat izin dari Wali Kota, kami sediakan layar besar di Pantai Losari. Jadi masyarakat bisa melihat bagaimana proses terjadinya gerhana bulan total yang bersamaan dengan Supermoon," kata Kepala Bidang Observasi Balai IV BMKG Makassar, Iksan, Selasa 30 Januari 2018.
Iksan mengatakan, jika saja izin pemantauan di Pantai Losari tidak keluar, BMKG menyiapkan alternatif, yakni dengan memantau dari atap salah satu hotel dan disiarkan langsung melalui laman media.bmkg.go.id.
"Fenomena ini jangan sampai terlewatkan karena sangat jarang terjadi. Di belahan dunia lain terjadi seratusan tahun yang lalu," ucap Iksan.
Terlepas dari keindahan Supermoon, Iksan mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap efek yang ditimbulkan khususnya warga pesisir pantai. Sebab, Supermoon biasanya diikuti peristiwa alam lain yakni pasang maksimum. Air laut diperkirakan lebih tinggi hingga 1,4 meter dibandingkan biasanya.
"Pengaruhnya mulai terasa dari 29 Januari hingga 2 Februari. Untuk transportasi laut mungkin tidak ada masalah, tapi bagi warga pesisir yang landai perlu waspada karena bisa terjadi rob atau genangan air laut," jelasnya.
Sementara itu, pengamat astronomi di LangitSelatan, Avivah Yamani merinci proses awal hingga akhir Gerhana Bulan Total 31 Januari 2018, seperti dikutip dalam tulisannya di laman LangitSelatan:
Waktu Indonesia Bagian Barat
Awal Gerhana Penumbral | 17:51:15 WIB |
Awal Gerhana Sebagian | 18:48:27 WIB |
Awal Gerhana Total | 19:51:47 WIB |
Puncak Gerhana | 20:31:00 WIB |
Akhir Gerhana Total | 21:07:51 WIB |
Akhir Gerhana Sebagian | 22:11:11 WIB |
Akhir Gerhana Penumbral | 23:08:27 WIB |
Waktu Indonesia Bagian Tengah
Awal Gerhana Penumbral | 18:51:15 WITA |
Awal Gerhana Sebagian | 19:48:27 WITA |
Awal Gerhana Total | 20:51:47 WITA |
Puncak Gerhana | 21:31:00 WITA |
Akhir Gerhana Total | 22:07:51 WITA |
Akhir Gerhana Sebagian | 23:11:11 WITA |
Akhir Gerhana Penumbral | 00:08:27 WITA – 1 Februari 2018 |
Waktu Indonesia Bagian Timur
Awal Gerhana Penumbral | 19:51:15 WIT |
Awal Gerhana Sebagian | 20:48:27 WIT |
Awal Gerhana Total | 21:51:47 WIT |
Puncak Gerhana | 22:31:00 WIT |
Akhir Gerhana Total | 23:07:51 WIT |
Akhir Gerhana Sebagian | 00:11:11 WIT – 1 Februari 2018 |
Akhir Gerhana Penumbral | 01:08:27 WIT |