Jersey Leicester City Jadi Barang Langka

Pemain Leicester City, Riyad Mahrez (kiri) dan Danny Simpson (kanan)
Sumber :
  • Reuters / Darren Staples

VIVA.co.id - Tingkat kepopuleran Leicester City pada musim ini meningkat drastis, menyusul posisi mereka di ambang gelar juara Premier League. Kondisi tersebut berdampak pada laris manisnya penjualan jersey The Foxes.

Di awal musim, Leicester langsung membuat kejutan dengan menumbangkan beberapa tim besar. Namun, tim asuhan Claudio Ranieri itu tak ingin jemawa dan hanya mengatakan bila tim menargetkan diri meraih 40 poin saja di musim ini.

Tapi siapa yang menyangka bila laju impresif Jamie Vardy dan kawan-kawan tak terhenti hingga pekan ke-35. Leicester berada di puncak klasemen dengan raihan 76 poin, dan memastikan diri meraih tiket ke Liga Champions musim depan.

Mereka juga unggul tujuh angka dari Tottenham Hotspur yang berada di posisi dua. Artinya,  Leicester bisa mengunci gelar juara bila menang dari Manchester United di Old Trafford pada pekan ke-36.

Pencapaian apik itu membuat jersey kebanggaan Leicester menjadi buruan banyak orang. Alhasil, beberapa gerai resmi di berbagai negara kehabisan stok jersey yang diproduksi oleh apparel Puma tersebut.

Tidak ada kiriman lagi selama hampir satu bulan, imbasnya seragam Leicester kini jadi barang langka. Bahkan, gerai resmi yang berada di markas Leicester, King Power Stadium, sampai harus menjual jersey yang menjadi pajangan toko.

 “Bahkan seragam yang dipajang di etalase dan dipakai menakin sudah terbeli,” kata penjaga gerai resmi Leicester di King Power Stadium,  seperti dilansir Sports Business Daily.

Di Asia pun hal serupa terjadi, terutama di Thailand yang merupakan negara asal sang pemilik klub Vichai Srivaddhanaprabha. Kitbag Ltd yang menjadi penyuplai jersey Leicester menyatakan banyak orang yang membeli dengan jumlah besar.

Fenomena penjualan seragam Leicester pada musim ini diseluruh dunia diprediksi bisa mencapai angka yang fantastis. Pada musim lalu, Leicester mendapat hanya mendapatkan pemasukan sekitar £2,4 juta berasal dari penjualan merchandise.