Mengapa Anggito Jadi Wakil Sri Mulyani

VIVA Militer: SBY saat berpangkat Kolonel TNI
Sumber :
  • Youtube

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) rencananya akan melantik Sekretaris Kabinet (Sekab) dan lima wakil menteri pada Rabu, 6 Januari 2010, di Istana Negara, Jakarta.

"Besok, pukul 14.00 WIB di Istana Negara," kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Kantor Presiden Jakarta, Selasa 5 Januari 2010. Salah satu yang akan dilantik adalah Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu. 

Pelantikan ini mengakhiri desas-desus yang cukup kencang sejak November tahun lalu. Saat itu, Anggito sudah santer disebut-sebut sebagai calon Wakil Menkeu setelah gagal diunggulkan sebagai calon Menkeu menggantikan Sri Mulyani. 

Bahkan, Menkeu Sri Mulyani sampai bingung mengenalkan Anggito sebagai apa dalam sebuah rapat di Panitia Anggaran DPR dua bulan silam. Namun, pelantikan besok memperjelas karir Anggito selanjutnya.

Ada sejumlah alasan kenapa Anggito dipilih sebagai Wakil Menkeu. Menurut sejumlah kalangan di pemerintah, Anggito dinilai sebagai sosok yang memiliki kemampuan dari segi teori, lobi atau pengalaman dalam bidang fiskal dan moneter. 

Anggito Abimanyu sudah menduduki jabatan yang membidangi perencanaan dan kebijakan sejak 10 tahun lalu. Suasana krisis, paska krisis dan hingga krisis lagi, tentu saja telah menjadikan asam garam dalam segi pengambilan keputusan.
 
Dari segi pekerjaan, Anggito dikenal pekerja keras. Sosok Anggito juga orang yang piawai dalam mengambil keputusan.
 
Tengok saja pendapat Bayu Krisnamurthi, wakil Menteri Pertanian.  Selama berkenalan dengan Anggito, Bayu menilai Anggito cukup menguasai bidang jabatan yang diemban. "Dia tenang, kalau menghadapi masalah. Ia juga seorang yang pandai berdiplomasi," katanya.
 
Tak hanya di Indonesia, nama Anggito cukup dikenal di dunia internasional. Apalagi saat ini kancah karir Anggito masuk sebagai salah satu ketua working group IV di forum G20.
 
Saat ini nama Anggito kembali mencuat menjelang pengumuman anggota kabinet 2009 - 2014. Menurut sumber VIVAnews, peta posisi menteri mengalami perubahan. Di posisi Menteri Keuangan, nama Sri Mulyani Indrawati yang paling dijagokan rupanya masih belum pasti.

Kalau Sri Mulyani tetap menjadi Menteri Keuangan, lanjut sumber itu, maka Anggito akan menjadi Wakil Menteri Keuangan, stuktur baru di departemen itu.
 
Anggito diperlukan seiring peran Indonesia dalam kancah forum G-20 yang terus menguat. Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, Presiden SBY menekankan peran Indonesia yang akan meningkat di forum internasional.

"Anggito juga dikenal dekat dengan Wakil Presiden Boediono," kata sumber itu. Anggito selama ini menjadi wakil pemerintah dalam forum G-20. Anggito juga mewakili Indonesia dalam reformasi lembaga keuangan internasional, seperti Dana Moneter Internasional, Bank Dunia, dan Bank Pembangunan Asia.

Anggito saat ini menjabat Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan. Sesuai jabatannya, dia mempunyai kewenangan untuk menentukan kebijakan fiskal pemerintah.

Sebelum menjabat sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Anggito adalah staf ahli Departemen Keuangan. Dia semula dikenal luas sebagai ekonom Fakultas Ekonomi UGM, namun ketika Menteri Keuangan dipimpin Boediono, dia mulai banyak berperan. Pada saat itu, dia menjadi Staf Ahli Menteri Keuangan.

Sisi kelemahan Anggito adalah dia sempat tersandung dalam kasus suap program lanjutan pembangunan fasilitas bandara dan pelabuhan di kawasan timur Indonesia. Nilai proyek itu mencapai Rp 100 miliar. Anggito disebut-sebut karena ikut dalam sejumlah pertemuan dengan Panitia Anggaran DPR.


heri.susanto@vivanews.com