Shin Tae-yong Lebih Unggul dari Kluivert, Sayangnya Bukan Legenda Belanda

Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert
Sumber :
  • Tangkapan Layar X

Jakarta, VIVA – Pergantian pelatih Timnas Indonesia dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert terus menjadi bahan perdebatan hangat. Banyak yang menganggap keputusan PSSI memecat juru tatkik asal Korea Selatan itu keliru.

Kritik terhadap keputusan PSSI memecat Shin Tae-yong itu masuk akal. Karena selama diasuh oleh juru taktik asal Korea Selatan tersebut, performa Timnas Indonesia meningkat.

Bahkan kini Skuad Garuda yang bersaing di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia ada di urutan ketiga klasemen Grup C. Peluang untuk mentas di ajang empat tahunan itu masih terbuka.

"Dengan enam pertandingan yang telah dimainkan dan empat pertandingan lagi, Indonesia memiliki peluang nyata untuk mengikuti turnamen (Piala Dunia 2026) yang diikuti 48 tim," demikian nukilan dari artikel The Guardian.

"Riwayat kepelatihan Shin (yang mencakup memenangkan Liga Champions Asia 2010 bersama Seongnam dan memimpin Korea Selatan di Piala Dunia 2018) lebih unggul dari penggantinya, tetapi dia bukanlah legenda sepakbola Belanda."

Kalimat 'bukan legenda sepakbola Belanda' dalam artikel tersebut bisa digarisbawahi sebagai alasan dari pemecatan Shin Tae-yong. Karena saat ini Timnas Indonesia diisi banyak pemain naturalisasi asal Belanda.

Seiring dengan kedatangan para pemain naturalisasi ini, menurut The Guardian membuat situasi Shin Tae-yong dalam tim menjadi canggung. Dia tak bisa berkomunikasi langsung dengan para pemain.

Shin Tae-yong tidak memiliki kemampuan berbahasa Indonesia, Inggris, dan juga Belanda. Butuh penerjemah untuknya dalam berkomunikasi dengan para pemain.

Itulah yang kemudian membuat Shin Tae-yong terpojok dalam mempertahankan kursi pelatih Timnas Indonesia. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir secara terbuka juga menyampaikan masalah tersebut.

"Kami melihat perlunya pemimpin yang lebih mampu menerapkan strategi yang disepakati para pemain dan yang memiliki komunikasi lebih baik," tutur Erick.

Kini tugas berat disandang oleh Patrick Kluivert. Dia datang menggantikan sosok pelatih yang populer dan dicintai penggemar sepakbola Indonesia.