Kembali Buka Manuver STY, Football Institute: Framing Naik Jabatan Jadi Direktur Teknik Timnas Indonesia
- Instagram/STY
Jakarta, VIVA – Mantan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae yong terus melakukan manuver agar tidak tersingkir dari dunia sepakbola Indonesia. Dalam postingan di Instagram dikadika8423 disebutkan semua orang kena prank Erick Thohir termasuk kita dan pemain Timnas Indonesia.
Ternyata Shin Tae-yong tidak dicopot dari pelatih Timnas Indonesia melainkan diangkat posisinya jadi lebih tinggi di PSSI. Alias naik jabatan. Ada kabar kalau Shin Tae-yong ini akan naik jabatan dari yang tadinya pelatih kepala menjadi Direktur Timnas Indonesia mendampingi Patrick Kluivert.
“Framing yang sangat kebetulan waktunya ketika STY minta bertemu dengan Erick Thohir dengan misi tujuan tertentu,” kata Founder Football Institute Budi Setiawan di Jakarta.
Misi dari framing yang menyebutkan Shin Tae-yong akan naik jabatan dari pelatih Timnas Indonesia menjadi Direktur Teknik PSSI, kata Budi Setiawan, sudah bisa terbaca dengan jelas bahwa ini dalam rangka mengamankan kontrak-kontrak bisnisnya.
“Framing ini dibuat bukan untuk sepakbola, tapi lebih kepada mengamankan kontrak-kontak bisnisnya agar tidak terdeterminasi secara sepihak setelah STY tidak menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia,” tegasnya.
“Jangan percaya dengan framing yang menyebutkan kita dan pecinta sepakbola di prank Erick Thohir atau STY akan menjadi pelatih timnas indonesia lagi. Keputusan itu sudah final dan tidak mungkin Patrick Kluivert yang sudah dikontrak dalam durasi dua tahun itu diatur oleh Shin Tae-yong,” ujarnya.
Budi Setiawan juga menyebut upaya untuk mempertahankan Shin Tae-yong bukan hanya dilakukan buzzer. Tetapi, Budi mendapatkan informasi adanya upaya lobi dari pihak-pihak tertentu yang berkuasa mencoba melakukan pendekatan.
“Football Institute mengkonfirmasi bahwa ada beberapa korporasi besar asal Korea Selatan, bahkan pihak negara Korsel juga turut turun tangan mencoba melakukan pendekatan kepada PSSI Erick Thohir. Pendekatan itu bertujuan agar STY tetap menjadi bagian dari sepakbola Indonesia,” ungkap Budi Setiawan.
“Namun saya yakin keputusan itu tidak akan berubah. Ini sudah bukan soal sepakbola, ini kepentingan politik bisnis korea yang terancam dengan STY tidak duduk lagi di pelatih kepala timnas indonesia. Dan ini sudah melibatkan kepentingan negara korea selatan di indonesia, kita harus jeli dalam situasi ini dan jangan melankolis seperti drakor-drakor yg dijejalkan ke kita” lanjutnya,