Eks Ketum PSSI Nurdin Halid Bongkar Alasan Sebenarnya Shin Tae-yong Dipecat
- YouTube/tvOne
Jaakrta, VIVA – Mantan Ketua Umum (Ketum) PSSI, Nurdin Halid mengatakan, keputusan PSSI mengganti Shin Tae-yong (STY) dengan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia adalah langkah yang tepat.
Nurdin Haid menyampaikan selama melatih Timnas Indonesia STY kerap mengandalkan filosofi speed and power, sebuah pendekatan yang sangat sukses ia terapkan ketika melatih Timnas Korea Selatan.
Namun, pendekatan ini dinilai kurang efektif di Skuad Garuda, khususnya karena mayoritas pemain Timnas Indonesia saat ini adalah pemain naturalisasi dari Belanda, yang memiliki latar belakang filosofi total football.
“Dalam kultur sepakbola, gaya kepelatihan Shin Tae-yong tidak cocok dengan kondisi karakter pemain Timnas Indonesia saat ini, di mana 80 persen itu pemain naturalisasi yang darah dagingnya sudah melekat total football yang diperkenalkan oleh Johan Cruijff,” ujar Nurdin Halid dalam Dua Sisi tvOne, dilihat VIVA Jumat, 10 Januari 2025.
Ketidaksesuaian ini, kata dia, terlihat ketika melawan Australia dan Jepang, di mana Indonesia hanya bertahan total tetapi gagal menciptakan permainan yang efektif.
“Tapi waktu melawan Arab Saudi, kita bisa menang mungkin bukan karena strategi STY. Saya dengar info A1, para pemain berkumpul tanpa STY, mereka berdiskusi sendiri kemudian menang 2-0 karena menggabungkan speed and power dengan total football,” sebutnya.
“Menurut saya (mengganti STY) adalah pilihan yang tepat karena berkaitan dengan kultur. Keputusan Erick Thohir ini sangat tepat memilih (Patrick Kluivert) yang paham dengan sepakbola Belanda,” sambungnya.
Lebih lanjut, Nurdin Halid menegaskan bahwa, hal terpenting dalam sepakbola adalah komunikasi antara pelatih dan pemain. Faktor tersebut ia nilai tidak dimiliki STY. Menurutnya, track record yang gemilang tidak selalu menjadi jaminan keberhasilan.
“Melihat seorang pelatih jangan hanya lihat track record-nya. Contoh, dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini sudah tiga pelatih dipecat, pelatih China, Bahrain, terakhir Arab Saudi, Roberto Mancini, kurang apa Mancini dari sisi track record, teknis maupun non-teknis?” sebutnya.