Sanksi FIFA kepada Timnas Indonesia Adalah Hal Wajar, Takkan Ganggu Kesiapan Menghadapi Jepang dan Arab Saudi
- PSSI
Jakarta, VIVA – Manajer Timnas Indonesia, Sumardji mengatakan sanksi FIFA yang dijatuhkan beberapa hari lalu adalah hal yang wajar. Itu terjadi karena memang situasi saat melawan Timnas China, 15 Oktober 2024 di Qingdao Youth Football Stadium tak bisa dihindari.
Sanksi pertama yang diterima oleh Timnas Indonesia terjadi karena terlambat memasuki lapangan untuk memulai pertandingan. Karena hal tersebut, FIFA menjatuhkan denda Rp178 juta.
Sumardji menegaskan, sanksi FIFA tersebut takkan memberi pengaruh apa-apa kepada Timnas Indonesia. Para pemain akan tampil dengan kondisi psikologis seperti biasa saat melakoni laga melawan Timnas Jepang dan Timnas Arab Saudi.
Dia menjelaskan situasinya ketika melawan Timnas China, Skuad Garuda sedang dalam keadaan tertinggal. Sehingga tim betul-betul membutuhkan waktu untuk menentukan strategi dan memompa semangat untuk mengejar ketertinggalan.
“Berkaitan dengan hal itu, tidak akan berpengaruh terhadap performa pemain dan pemain tidak akan terganggu dengan sanksi itu," kata Sumardji saat ditemui di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kemarin.
"Karena itu adalah hal yang biasa, kenapa biasa? Karena ketika melawan China, memang itu situasinya, kita tertinggal 0-2, kita betul-betul memompa semangat dan menentukan strategi yang betul supaya kita bisa menyamakan kedudukan atau paling tidak membobol gawang China,” imbuhnya.
Sanksi FIFA kedua yang diterima Timnas Indonesia dikarenakan sikap Sumardji dalam memprotes keputusan wasit ketika menghadapi Timnas Bahrain pada 10 Oktober 2024. Dalam momen itu dia juga mendapat kartu merah.
Terkait sanksi FIFA tersebut, sebelumnya PSSI juga sudah memberikan pembelaan kepada Sumardji. Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga memaklumi tindakan yang dilakukan oleh sang manajer.
"Kalau ada ofisial kita seperti Pak Mardji itu kita terima karena memang kondisi pada saat itu Pak Mardji kan berusaha untuk menjaga supaya jangan sampai pelatih yang terkena hukuman. Gitu makanya kita terima hukuman dari FIFA ini," tutur Arya. (ant)