4 Komunitas LGBT Pendukung Klub Premier League
- REUTERS/Thomas Peter
VIVA.co.id - Isu Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT) belakangan merebak di Indonesa. Banyak pro dan kontra mengenai fenomena yang dianggap sebagian kalangan tidak sesuai dengan adat tanah air.
Rupanya, dalam sepakbola, komunitas LGBT cukup memiliki peran. Di Premier League misalnya, beberapa klub besar memiliki basis penggemar yang membuat komunitas khusus.
Gerakan mereka pun ternyata cukup masif untuk menunjukkan eksistensi di kehidupan sosial. Tidak berapa lama kemarin, muncul sebuah gerakan 'Football for Everyone' dalam sepakbola Inggris.
Gerakan itu bertujuan untuk memberikan ruang kepada komunitas LGBT dalam lingkup sepakbola. Tak main-main, klub sebesar Manchester City dan Tottenham Hotspur mewajibkan pemainnya menggunakan baju kampanye #FVH2016 saat pemanasan jelang bertanding.
Tidak hanya 2 tim besar tersebut di atas saja yang membantu kampanye. Tim-tim kasta di bawah mereka, seperti Fulham dan Cardif City juga melakukan hal serupa.
Kampanye tersebut diinisiasi oleh sekelompok orang yang mengaku dari gerakan Football Vs Homophobia. Dalam laman resmi mereka, tujuan utama dibuat kampanye #FVH2016 ialah sepakbola mengambil sikap yang jelas dalam memandang fenomena LGBT.
"Kami ingin sepakbola mengambil sikap yang jelas terhadap homopobia, sehingga semua orang dapat menikmati permainan indah dan sepakbola dapat memimpin jalan dalam menghilangkan diskriminasi berdasarkan orientasi seksual dan idenditas gender," demikian pernyataan resmi Football Vs Homophobia.
Gerakan ini muncul pertama kali pada 2010 lalu, dengan nama Justin Campaign. Nama itu merujuk dari Justin Fashanu, seorang pesepakbola asal Inggris yang memilih bunuh diri pada 1998 silam.
Berikutnya, komunitas LGBT pendukung klub
Proud Lilywhites
Komunitas ini merupakan basis pendukung dari Tottenham Hotspur. Mereka mengklaim ingin menjadi penjembatan antara LGBT dengan klub berjuluk The Lilywhites agar bisa bekerja sama menghapus diskriminasi dan stigma negatif dalam kehidupan sosial.
Komunitas Proud Lilywhites ternyata juga mendapatkan dukungan dari klub. Melalui Direktur Eksekutif Tottenham, Donna-Maria Cullen mereka menyampaikan aspirasi mengenai harapan ke depan.
"Saya tidak ragu-ragu untuk mendukung The Lilywhites. Bangga atas apa yang mereka lakukan, dan berharap akan menjadi langkah maju ke depannya," tuturnya seperti dilansir laman resmi Proud Lilywhites.
Proud Canaries
Komunitas ini merupakan bagian dari pendukung Norwich City. Tak tanggung-tanggung, pihak manajemen klub bahkan mendukung penuh gerakan ini. Mereka ingin suporter LGBT dapat berbaur dengan kelompok lain.
Bahkan pada saat laga kandang di Carrow Road akhir pekan lalu. Manajemen Norwich mengundang kempok suporter LGBT untuk masuk ke dalam lapangan saat istirahat babak pertama.
Tujuannya ialah sebagai bagian dari penghormatan kepada Justin Fashanu, yang merupakan mantan pemain mereka. Acara itu berlangsung dengan dihadiri oleh saudara dari Justin, yakni Amal Fashanu.
Berikutnya, LGBT di Tribun Emirates Stadium
Gay Gooner
Komunitas LGBT pendukung Arsenal ini cukup aktif baik di tribun Emirates Stadium atau gerakan di sosial media. Mereka memiliki anggota yang cukup banyak dan juga tak segan menunjukkan eksistensi.
Dalam hubungan dengan komunitas lain sesama pendukung The Gunners, Gay Gooner ternyata cukup mendapatkan tempat. Tujuan utama mereka memberikan akses yang sama terhadap LGBT dalam menikmati sepakbola cukup membuat banyak orang terkesan.
"Ini hanya sebuah kelompok soisal untuk pendukung yang memiliki pemikiran sama, dan bertemu sambil berbagi minuman," tutur anggota Gay Gooner, Steve seperti dilansir BBC.
Selain di dalam stadion, Gay Gooner juga kadang bergerak di jalanan. Dalam sejumlah foto yang diunggah akun Twitter resminya, komunitas Gay Gooner nampak sering ikut festival sambil mengkampanyekan tujuan utama mereka.
Canal Street Blues
Komunitas ini merupakan cabang resmi dari pendukung Manchester City di dunia. Didirikan pada Januari 2014, para LGBT penggemar The Citizens kini bisa bergabung dengan nyaman.
Mereka bahkan dijamin keamanannya ketika ingin menyaksikan Vincent Kompany dan kawan-kawan baik di laga kandang atau tandang. Mereka juga akan bekerja sama dengan manajemen klub untuk merespons masalah-masalah yang menyangkut LGBT.
Kontribusi gerakan ini ternyata amat nyata. Akhir pekan lalu, mereka sukses membuat anggota tim tergabung dalam kampanye Football Vs Homophobia.
"Menjadi seorang gay penggemar Manchester City adalah pengalaman positif. Kami akan menaikkan bendera Manchester Pride, dan klub telah mengambil tindakan yang baik," tutur Ketua Canal Street Blues, John Browne dilansir laman resmi mereka.