Kronologi Robinho, Eks Real Madrid yang Dipenjara 9 Tahun atas Kasus Pemerkosaan

Mantan pemain AC Milan, Robinho
Sumber :
  • Skysport

Italia – Robinho, nama yang pernah menggema di dunia sepak bola sebagai pemain berbakat dengan gocekan memukau dan tendangan kaki kiri yang terarah. Namun, citra gemilangnya tercoreng oleh kasus pemerkosaan yang mengantarkannya ke penjara selama 9 tahun.

Melansir dari berbagai sumber pada Jumat, 22 Maret 2024, awal mula kasus ini terjadi pada Januari 2013, Robinho yang saat itu bermain untuk AC Milan, terlibat  dalam kasus pemerkosaan seorang wanita Albania berusia 22 tahun di sebuah klub malam di Milan.

Korban menuduh Robinho dan lima orang lainnya melakukan pelecehan seksual terhadapnya.

Proses pengadilan di Milan dimulai pada tahun 2014, Robinho membantah semua tuduhan dan tidak pernah hadir di persidangan karena berdalih berada di Brasil. Pada tahun 2017, laki-laki itu di hukum 9 tahun penjara oleh Pengadilan Italia.

Mantan pemain AC Milan, Robinho

Photo :
  • Frank Augstein/AP

Namun, Robinho dan timnya mengajukan banding atas putusan tersebut. Namun, bandingnya di tolak oleh pengadilan banding Milan pada tahun 2018. Mahkamah Agung Italia pun menolak permohonan kasasi Robinho pada tahun 2020, menguatkan putusan 9 tahun penjara.

Pada tahun 2022, Interpol mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional untuk Robinho. Brasil yang tidak mengekstradisi warganya, menolak permintaan ekstradisi dari Italia.

Robinho

Photo :
  • eurosport

Pada November 2022 Robinho akhirnya di tangkap di Santos, Brasil. Kejadian ini saat Robinho menghadiri pertandingan sepak bola. Pengadilan Brasil memutuskan untuk memenjarakan Robinho untuk menjalani sisa hukumannya di negaranya sendiri.

Dengan ada kasus ini menjadi mencoreng citra Robinho dan menghancurkan karirnya di sepak bola. Klub Santos memutus kontraknya dan banyak sponsor yang meninggalkannya.

Kasus imi juga menjadi sorotan publik dan memicu perdebatan tentang kekerasan seksual dan impunitas bagi para pesohor.

Kisah Rohinho ini menjadi contoh bagaimana seorang bintang sepak bola dapat jatuh dari puncak kejayaan ke jurang kegelapan akibat tindakannya yang tidak bertanggung jawab. Kasus ini juga menajdi pengingat bahwa tidak ada seorangpun yang kebal hukum termasuk para pesohor.