Erdogan Kutuk Keras Tindakan Rasial Wasit di Laga PSG Vs Basaksehir

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Sumber :
  • Murat Cetinmuhurdar/Presidential Palace/Handout

VIVA – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan angkat bicara mengenai tindakan rasial yang terjadi di laga penyisihan grup Liga Champions 2020/2021, yang mempertemukan Paris Saint-Germain versus Istanbul Basaksehir, di Parc des Princes, Rabu 9 Desember 2020, dini hari WIB.

Erdogan mengutuk keras keras perilaku rasisme yang dilakukan oleh wasit keempat asal Rumania, Sebastian Coltescu. Erdogan pun meminta pihak UEFA untuk menginvestigasi kejadian ini dan memberikan hukuman kepada Coltescu.

"Saya mengutuk keras pernyataan rasial terhadap Pierre Webo yang merupakan asisten pelatih Basaksehir dan saya yakin UEFA akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan," tulis Erdogan, di akun Twitter pribadinya, Rabu 9 Desember 2020.

"Kami berdiri tanpa syarat untuk melawan rasismen dan diskriminasi dalam olahraga maupun di semua bidang kehidupan."

Insiden rasial ini berawal dari adu mulut antara Webo dan Coltescu. Wasit berusia 43 tahun itu kemudian meminta wasit utama, Ovidiu Hategan untuk memberikan kartu merah kepada Webo.

Namun kemudian, yang menjadi masalah karena Coltescu meminta Hategan memberi kartu merah dengan menyebut Webo sebagai negro. Dalam rekaman pertandingan yang beredar, memang terdengar ucapan negro yang dilontarkan oleh seseorang.

Webo yang tidak terima dengan pelecehan rasial tersebut langsung melancarkan protes keras kepada Hategan. Hal yang sama juga dilakukan striker Istanbul Basaksehir, Demba Ba.

Protes yang dilancarkan Demba Ba membuat pemain dari kedua tim memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan. Coltescu sendiri mengakui bahwa diirnya memang mengucapkan panggilan negro kepada Webo.

"Negru dalam bahasa Rumania berarti hitam. Saya tidak rasial," ucap Coltescu kepada Telefoot.