Mengenang Alfred Riedl: Wajah Galak Tapi Hati Emas
- AFF
VIVA – Begitu banyak kenangan yang muncul dari interaksi kami, redaksi VIVA dengan mendiang pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl. Salah satu yang paling diingat adalah pernyataan Riedl soal kesan orang saat baru pertama kali bertemu dengannya.
Ya, banyak yang takut awalnya bertemu dengan Riedl. Sebab, wajah Riedl terlihat begitu galak. Selalu terlihat menekuk dan jarang tersenyum.
Salah sebenarnya. Kalau Anda sudah mengenal Riedl lebih jauh, kesan galak akan hilang begitu saja.
"Wajah saya memang seperti ini, mau bagaimana," celoteh Riedl sambil melempar tawa kepada VIVA dalam perbincangannya.
Riedl sejatinya pria yang humoris dan tak segan melayangkan candaan kepada orang-orang di sekitarnya. Tak sedikit pemain yang merasa, Riedl bisa berperan sebagai ayah di dalam tim.
Bukan hanya Wolfgang Pikal, orang yang dekat dengan Riedl. Widodo Cahyono Putro, dokter Syarif Alwi, hingga eks fisioterapis Timnas, Matias Ibo, juga orang-orang yang punya kesan mendalam dengan Riedl.
Syarif Alwi contohnya. Karena sebaya, Syarif Alwi kerap jadi teman diskusi dan berguyon.
Seperti, saat VIVA berbincang lama dengan Syarif Alwi di sebuah hotel kawasan Jakarta, berniat mewawancarainya terkait kondisi para pemain jelang Timnas menghadapi Piala AFF di 2016 lalu.
Riedl lewat dan menyapa Syarif Alwi serta kami. "Hei dok, mau karaoke, ajak dia?" sapa Riedl sambil menunjuk ke arah kami.
Interaksi yang membuka cakrawala kami soal dimensi lain dari Riedl, tapi berlanjut pada satu kesimpulan, memang sosoknya humoris serta bersahabat.
Kalau menyangkut urusan pekerjaan, tak ada toleransi. Memang, dia termasuk yang sangat tegas terhadap pekerjaannya sebagai pelatih Timnas.
Dalam interaksi dengan media, Riedl paling malas menanggapi wartawan lewat sambungan telepon atau e-mail kalau sedang berada di Indonesia dan melatih Timnas.
Pun, media harus mengikuti segala aturan dari Riedl, seperti tak boleh menggunakan drone untuk meliput latihan Timnas.
"Jangan kirim e-mail ke saya, atau whatsapp. Kalau mau berita, datang ke sini, tolong profesional. Saya tak akan jawab," tegas Riedl.