Pesan Mendalam Gelandang Timnas U-23 Asal Papua soal Isu Rasialis
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Tindakan rasialis yang diterima mahasiswa asal Papua di Surabaya, Jawa Timur berbuntut panjang. Masyarakat di Manokwari dan Jayapura menggelar demonstrasi pada Senin 19 Agustus 2019. Akibatnya, Gedung DPRD Papua Barat ikut jadi sasaran lantaran dibakar massa.
Tindakan rasialis itu bukan hanya melukai warga sipil. Tetapi, sejumlah pemain sepakbola keturunan Papua ikut merasakannya. Tak sedikit dari mereka yang buka suara dan memberikan sindiran.
Salah satunya adalah gelandang Timnas Indonesia U-23, Todd Rivaldo Ferre. Pemain 20 tahun itu mengunggah foto di Insta story-nya. "Im Monkey", tulis Todd Ferre.
Meski sedikit, komentar yang memiliki arti 'Saya Monyet' itu punya makna yang luas. Soalnya, ucapan itu sebelumnya diduga dilontarkan sejumlah aparat keamanan,mulai dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) hingga Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat mendatangi asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.
Selain Todd Ferre, dua pemain Papua lainnya lebih dulu buka suara. Diawali kapten Persipura Jayapura, Boaz Solossa. Melalui Instagram pribadinya, pemain 33 tahun itu melayangkan sindirian. "Lebih terhormat yang mana, 1. Monyet cari ilmu di rumah manusia, 2. Manusia cari makan di rumah monyet??" tulis Boaz.
Selain itu ada Yanto Basna. Pemain klub Liga Thailand, Sukhothai FC itu mengibaratkan situasi rasialis yang terjadi di seperti film Hollywood keluaran 2014, Dawn of the Planet of the Apes.
Yanto secara tersirat menilai bahwa film tersebut menunjukkan bahwa manusia juga memiliki perilaku buas bak binatang. "Menonton monyet-monyet dalam film Dawn of the Planet of the Apes kita seperti becermin. Sebuah satire sinematis tentang manusia dengan segala perilaku kebinatangannya," bunyi pernyataan Yanto di Instagram.