Cerita Kelam Eks Bek Madrid: Minuman Keras, Rokok dan Tuhan
VIVA – Hampir setiap orang memiliki masa-masa kelam dalam hidupnya. Itulah yang coba diceritakan oleh mantan bek Real Madrid, Cicinho.
Pemain yang mengawali karier sepakbola profesionalnya bersama Botafogo itu baru-baru ini mengungkapkan jika dia sempat memiliki kecanduan yang teramat parah dengan minuman keras dan rokok. Bahkan, dia hampir menghadap Tuhan alias meninggal dunia akibat kebiasaan buruknya itu.
"Saya mulai minum-minum di usia 13 atau 14 tahun, ketika saya meninggalkan Ribeirao Preto ke Botafogo. Mereka memberitahu saya kalau bir sangat enak dan saya meminumnya," kata Cicinho dikutip Marca.
"Semuanya dimulai dengan tegukan pertama dan saya tak berhenti sampai usia 30 tahun. Hampir 20 tahun selalu menenggak alkohol," ungkap dia.
Cicinho sempat meniti karier di berbagai klub lokal Brasil seperti Botafogo, Atletico Mineiro, dan Sao Paolo sebelum akhirnya berlabuh di Real Madrid pada Januari 2006. Namun, dia hanya bertahan di Santiago Bernabeu selama satu setengah musim.
Meski begitu, gaji besar dan kehidupan gemerlap di Madrid terkadang membuatnya lupa diri. Hingga dia susah lepas dari minuman keras.
"Semakin sulit keadaannya, semakin sering saya minum. Saya tak bisa hanya minum satu atau dua gelas, saya harus minum hingga tak sadarkan diri," ujar pria 39 tahun.
"Saya bahkan sampai bertemu dengan Tuhan setelah menenggak 18 caipirinha. Soal rokok, saya merokok selama 11 tahun, sejak 1999 hingga 2010. Saya merokok ketika mabuk, tapi jika sudah mabuk, itu bisa sepanjang hari," jelasnya.
Selepas Madrid, dia sempat membela Roma. Namun, performanya menurun di dua musim terakhir sehingga Roma memutuskan untuk melegonya. Cicinho akhirnya memilih kembali ke Brasil.