Cerita Vidal tentang Ibu dan Masa Kecilnya yang Kelabu
- Instagram/@copaamerica
VIVA – Gelandang Barcelona, Arturo Vidal merupakan salah satu pemain terbaik dalam sejarah sepakbola Chile. Sepanjang kariernya, dia sudah pernah membela klub-klub elite lainnya, seperti Juventus dan Bayern Munich.
Pemain bernama lengkap Arturo Erasmo Vidal Pardo itu juga memiliki peran penting atas sukses Timnas Chile dalam satu dekade terakhir. Dia menjadi bagian skuat Chile saat dua kali juara Copa America (2015, 2016).
Baca: Cerita Pahit Istri Angel Di Maria saat Hijrah ke MU dari Real Madrid
Selain kemampuan sepakbola dan gaya rambutnya, pemain yang kini berusia 32 tahun ini menonjol karena aksi kerasnya di atas lapangan. Namun siapa kira, di balik tampang sangarnya, dia sosok yang sangat cinta ibunya.
Vidal tanpa ragu mengakui sosok ibunya lah yang membuat dia bekerja keras demi memperbaiki ekonomi keluarganya. Dia pun mengenang masa kecilnya yang sangat pahit dan masih berbekas di benaknya hingga kini.
"Ibuku adalah orang pertama yang muncul di benakku saat memikirkan masa kecilku. Bagaimana dia berjuang keras, bagaimana dia mendedikasikan dirinya hanya untuk kami," kata Vidal dilansir Marca, Kamis 7 Mei 2020.
"Semua upaya harus dia lakukan untuk memberi kami anak-anaknya sesuatu meski dia tidak memiliki apa pun. Rasa dingin dan lapar yang harus kami hadapi, itu memberiku kekuatan," lanjutnya.
Usai 14 tahun pun menjadi titik balik Vidal. Ini setelah dia melihat ibunya kelelahan karena harus bekerja selain mengurus anak-anaknya. Vidal pun memilih sepakbola sebagai caranya bangkit dari kemiskinan.
“Suatu hari, saat saya berusia 14 tahun, ibu saya pulang kerja dengan kelelahan. Saya berpikir: ‘Ini tidak bisa terjadi lagi. Saya harus menjadi pemain sepakbola, apa pun yang harus saya lakukan," tegasnya.
Dan ambisi Vidal membuahkan hasil. Dia kini menjadi salah satu pemain papan atas di Eropa yang mendapat gaji besar. Namun itu tidak terlepas dari kerja keras yang dia lakukan sejak di akademi sepakbola.
"Saya memutuskan untuk melakukan 3, 4, 10 kali lipat usaha lebih keras daripada pemain lain di setiap sesi latihan demi menjadi pemain profesional," jelas pemain kelahiran Santiago, Chile tersebut.
Baca juga:
LaLiga akan Segera DIlanjutkan saat Corona, Eibar Ketakutan
Kiper Real Madrid: Tidak Adil Kalau Barcelona Langsung Juara